PNIB : Untuk Apa Ada Bansos Kalau BBM Naik, Lebih Baik Tidak Ada Bansos Tapi BBM Turun & Pendidikan Gratis

Edi Supriadi

- Redaksi

Rabu, 29 Mei 2024 - 23:47 WIB

401,033 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Nasionaldetik.com, Jombang – Rencana Pemerintah untuk menaikkan BBM subsidi dan non subsidi para bulan Juni menuai banyak tanggapan. Krisis di timur tengah dan kenaikan harga minyak mentah memaksa pemerintah mengeluarkan biaya lebih untuk mengimpor BBM. Dan seperti yang telah terjadi sebelumnya, kenaikan BBM akan berdampak pada kenaikan sektor lain khususnya distribusi pangan yang berhubungan dengan sarana transportasi menggunakan BBM.

“Kenaikan BBM dampaknya cukup besar bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Harga-harga sembako dipastikan akan naik, moda transportasi di daerah ikut naik menyesuaikan kenaikan BBM. Masyarakat di desa dengan pendapatan minim akan merasakan lonjakan BBM sebagai meroketnya belanja kebutuhan pokok sehari-hari. Ini fakta yang barangkali berbeda dengan dampaknya di kota-kota besar dengan pendapatan lebih tinggi” ungkap Gus Wal selaku ketua umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) menanggapi rencana kenaikan BBM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

PNIB juga menyoroti perekonomian yang masih belum merata di penjuru daerah, kebijakan Bansos dan subsidi salah sasaran yang masih sering terjadi. Persoalan semakin komplek saat ditambah kenaikan BBM yang berdampak pada kenaikan biaya mobilitas masyarakat untuk beraktifitas dan berusaha.

Baca Juga :  Kapolres Majalengka Gelar Sholat Idul Adha Tahun 1446 H Bersama Masyarakat di Mesjid Jamiussolihin Polres Majalengka

“Subsidi tunai dan Bansos yang hanya diterima tidak lebih dar 10% jumlah penduduk Indonesia pada akhirnya tidak berarti apa-apa ketika BBM, sembako, listrik ikut naik. Bagi masyarakat tidak mampu namun tidak terjangkau Bansos karena persoalan amburadulnya data, akan semakin membuat mereka terpuruk dalam kemiskinannya. PNIB menghimbau penghapusan bansos yang lebih banyak salah sasaran, lebih baik dialokasikan untuk memurahkan harga BBM. Harga BBM murah otomatis akan membuat sektor lain ikut turun” lanjut Gus Wal

Beban ekonomi masyarakat yang semakin tinggi dan tidak tersolusikan dengan baik oleh pemerintah lambat laun akan menimbulkan kerawanan sosial. PNIB mendorong pemerintah untuk lebih berpihak kepada persoalan masyarakat kelas bawah yang nyata terjadi. Kebijakan pemerintah seharusnya dibuat dengan mempertimbangkan dampak langsung bagi rakyat miskin, mereka jumlahnya hampir setengah dari jumlah penduduk Indonesia.

Baca Juga :  Dua Warga Aceh Bersama WNI Lainnya Ditembak Tanpa Perlawanan di Malaysia, Ini Identitas dan Kronologinya

“Lebih baik tidak ada Bansos, BLT atau subsidi tunai jika BBM naik. Jumlah yang diterima tidak naik dan diserahkan 3 bulan sekali, biasanya tidak sampai seminggu habis untuk membayar hutang warung. Ini fakta yang terjadi di kampung-kampung. Kenaikan BBM di negara yang kaya minyak bumi itu sesuatu yang ironis. Sumber daya alam yang dijual mentah akan berharga murah, namun ketika kita butuh bahan olahan maka harus membayarnya lebih mahal. BBM Pertalite, Solar, Pertamax itu bahan mentahnya dari kita sendiri yang kita ekspor, dan ketika berubah menjadi BBM kita harus mengimpor dari negara lain yang sudah pasti mahal dan harganya bisa dipermainkan. Jangan sampai slogan Indonesia Emas justru berubah menjadi Indonesia Cemas karena rakyatnya yang semakin menderita” tutup Gus Wal

Penulis : Gus wal

Editor : Edi uban

Sumber Berita : Yuan

Berita Terkait

Grand Opening Sanggar Sekaring Jati Putro di desa Jatiduwur kecamatan Kesamben kabupaten Jombang Jawa Timur Senin 21 Juli 2025.
Penangkapan Terduga Teroris di Rumpin Bogor, PNIB : Terima Kasih Densus 88, Tanpa Lelah Totalitas Jaga Indonesia dari Terorisme
Turnamen Open Catur Percasi Kabupaten Jombang 2025
PNIB : Provokator Aksi Intoleransi dan Pelarangan Beribadah di Sukabumi adalah Pelaku Kriminal, Usut dan Tangkap
PNIB : JasMerah JasHijau Jangan Hapus Catatan Sejarah, Baik Buruknya Menjadi Proses Menjadi Indonesia Seutuhnya
selamat dan sukses atas pelaksanaan Musyawarah Kerja Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (MWC NU) Tembelang tahun 2025
642 Personel Polres Kendal Siap Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024
Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang dan Pilkada di Brebes, Wakapolres Sampaikan Pesan Kamtibmas

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 18:52 WIB

Mendapati Laporan Masyarakat Polsek Waru Menurunkan Unit Reskrim Adanya Mayat Tergeletak

Minggu, 27 Juli 2025 - 18:32 WIB

Budidaya Melon ala Green House Jadi Inspirasi, Kapolsek Warujayeng Beri Dukungan

Sabtu, 26 Juli 2025 - 21:39 WIB

Suasana Penuh Syukur Warnai Tasyakuran Khitan dan Aqiqah Putra Kepala Desa Tanjungsari

Sabtu, 26 Juli 2025 - 19:08 WIB

Diduga Ada Permainan, OTT Penangkapan Penebangan Kayu Perhutani di Dringu, Probolinggo Pelaku Bebas Berkeliaran, Ada Apa Dengan APH?

Jumat, 25 Juli 2025 - 20:29 WIB

Bentrokan Masa FPI dan PWI di Pemalang, PNIB : Tangkap Rizieq Shihab Biang Provokasi Adu Domba Warga

Jumat, 25 Juli 2025 - 20:20 WIB

Pemkab Bersama Polres Tulungagung Terapkan Aturan Ketat Sound Horeg: Pembatasan Desibel dan Jam Operasional Demi Kenyamanan Warga

Jumat, 25 Juli 2025 - 20:10 WIB

Kasus Pemerasan di Batu: Wartawan dan LSM Jadi Terdakwa

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:49 WIB

Momen Sejarah, PKD dan Dirosah Ula, PC GP Ansor Pacitan Launching Buku Dalil Amaliyah Aswaja

Berita Terbaru

Sulsel

Ada Apa dengan Kades Lito

Minggu, 27 Jul 2025 - 19:01 WIB