PATI – DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pati beserta pengurus dan kader hari ini melakukan silahrurahmi ke Gus Zaki Abdillah Salam dari Kajen Margoyoso Pati.
Dalam pertemuan ini adalah memohon menjalin tali silahturahmi dan memohon doa untuk persiapan pilkada dan pilgub 2024 yang akan datang.” lanjut, anjangsana ini merupakan langkah awal kami menyatukan persepsi bersama para ulama.
Ketua DPC PPP Pati H. Ubaidillah Wahab, M.Si di wakili juru bicara H. Suwito selaku Ketua Desk Pilkada PPP Pati menyebut, rasa terima kasih kepada Gus Zaki Abdillah Salam yang telah menerima kedatangan para pengurus DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pati.
![banner 300x250](https://nasionaldetik.com/wp-content/uploads/2024/12/BANNER-DETIK-350-B.jpg")
Semoga adanya ajang silahturahmi ini.” kita berharap bagi tokoh ulama kedepan yang ingin mau mencalonkan sebagai bupati dan wakil Bupati Pati 2024.
Dari DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pati, kami siap ikuti petunjuk para ulama.” Sebab, safari silahturahmi adalah membangun intergritas kedepan untuk menentukan kualitas terbaik bakal calon pemimpin dan kemenangan mudah diraih “NU -nya Cetho dan Nasionalis Religius”, kata H. Suwito di hadapan awak media, Senin (13/5/24).
Dikediaman rumah Gus Zaki Abdillah Salam, ia berpesan kepada pengurus dan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pati tetap optimis dan ikuti dawuhe poro ulama.
Agar menjaring dan jangan salah pilih untuk calon pemimpin kedepan.” Kalau bisa yang amanah, bijaksana dan bisa mensejahteraan buat warga masyarakat se- Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.
Ya aku berdoa, semoga kedepan Pilkada Pati dan Pilgub Jateng aman serta kondusif, nanti jika dari NU atau para ulama, santri yang ingin mencalonkan Bupati dan Wakil Bupati Pati pasti saya ngabari Pak wito”, ucap Gus Zaki Abdillah Salam saat diskusi bersama PPP Pati.
Alhamdulillah dalam pertemuan ini, merupakan awal yang baik dalam menjaring pemimpin serta menyongsong Pilkada 2024 dan ajang silahturahmi ke para ulama se- Kabupaten Pati, Karena PPP adalah lambang Kabah. Ya Harus Manut Dawuhi ulama”, tutupnya.(@Gus Kliwir)
