Tegal nasionaldetik.com – Muhammad Fadil Pratama16 tahun warga desa cangkring Kidul Kecamatan Talang Kabupaten Tegal, H plus 2 Romadhon yakni 12 maret 2024 sekitar pukul 23.40 , hari Rabu bersama teman sekolahnya mengalami pembacokan yang diduga pelakunya adalah geng motor seumuran 16 tahun dan sebagian besar masih duduk di bangku sekolah.
Korban yang masih duduk di bangku sekolah SMPN 3 Talang kelas 3 mengalami pembacokan selasa malam rabu , ketika korban keluar dari rumahnya Desa Cangkring menuju pagongan namun di tengah jalan iya berpapasan dengan puluhan orang yang mengendarai motor membawa senjata tajam, Fadil dan temannya yang dibonceng dikejar hingga pembonceng jatuh tangannya mengalami patah dan kepalanya dibacok,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mustofa 47 tahun warga desa Dampiak Lor Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal selaku Paman korban pembacokan oleh geng motor menjelaskan Kronologis kejadian berawal ponakan saya habis beli nasi buat orang tuanya.kemudian ponakan saya pergi lagi bersama teman nya GK tahu mau kemana,pas di jalan berpapasan dengan gerombolan gang motor,ponakan saya panik dan kabur dengan memakai motor
” Tidak puas sampai disitu saja, Para pelaku mengejar Fadil yang mengendarai motor, masuk ke desa kademangaran, di situ di sekitar bakaran bata korban dibacok dari kepala belakang kepala bagian atas hingga bagian badannya babak belur lebam.
Sayangnya Korban yang sudah mengalami luka parah dan banyak mengeluarkan darah , rabu jam 2 dinihari ditemukan warga dan dikira sudah meninggal dunia karena luka parah dan tidak bergerak ditutupi daun pisang “,jelasnya .
Setelah selang 2 jam sekitar pukul 04.00 pagi korban dilihat sudah bergerak dan akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Kardinah untuk dilakukan pengobatan serta, melaporkan kejadian ini ke Kepolisian.
Selang 2 hari dirawat di IGD rumah sakit, setelah operasi korban belum siuman, korban akhirnya meninggal dunia di RS. Kardinal jumat 14april 2024 .
Paman korban juga berharap agar para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya, agar ada efek Jera bukan hanya kepada para pelaku juga orang-orang yang mau bukan berbuat semacam itu juga tidak berani untuk melakukan perbuatan keji, semacam ini, harapnya.( A,Gofur )