Jombang, Nasionaldetik.com – Bertempat didepan Gedung DPRD Kab Jombang, masyarakat Jombang mengutarakan kecemasan nya akan jalannya Demokrasi di Indonesia pada pagi ini Sabtu, 10/02/2024 dalam agenda Mimbar Bebas : Rakyat dan Mahasiswa Menggugat; Demokrasi dan Konstitusi sedang dirampok.
Para aktivis bergantian untuk menyampaikan orasi di depan gedung DPRD Kabupaten Jombang.
Koordinator aksi, Faiz mengatakan dalam orasinya masyarakat harus bergerak untuk memperbaiki keadaan sekarang ini.
” Masyarakat harus bergerak untuk menghentikan kedzaliman tirani.
Politisasi bansos sejatinya adalah bentuk abuse of power. KPK segera bertindak kepada mereka yang melakukan Penyalahgunaan wewenang (abuse of power) karena setiap Warga Negara sama dihadapan hukum (equality before the law semua manusia sama dan setara di hadapan hukum) baik itu Presiden, Menteri maupun yang lainnya. Bansos itu berasal dari rakyat. Pajak dari rakyat. Bukan milik perseorangan. ” Kata pria yang akrab dipanggil Gus Faiz ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Orator lain, Sadat, tidak kalah keras mengkritik pemerintahan Jokowi saat ini, pilpres harus obyektif dan demokrasi tidak boleh dirusak oleh elit,
” Demokrasi telah dirusak oleh politik dinasti, pemilu harus obyektif, demokrasi harga mati untuk mengawal konstitusi.” Tutur sadat dengan berapi – api.
Dalam kesempatan demo kali ini, disampaikan oleh para orator untuk menghentikan monarki politik dan para elit harus mengawal demokrasi menjadi milik rakyat bukan menjadi milik perseorangan.
Dalam akhir acara ditutup oleh orasi mahasiswa UNDAR Jombang, Mario Purwaksana dengan membacakan puisi perjuangan sebagai bentuk keprihatinan terhadap demokrasi saat ini.
” ..Oligarki harus dihapuskan.. Politik milik rakyat bukan milik segelintir elit.. ” Paparnya dengan semangat. (Aminudin Budi Kurniawan)