Warga Hadiwarno Pacitan Resah,Akibat Penambang Pasir Bermesin Sedot

- Redaksi

Senin, 22 Januari 2024 - 03:16 WIB

40142 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pacitan,Ngadirojo,Nasionaldetik.com-Warga Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, resah menyusul aksi tambang pasir di sungai memakai mesin penyedot.

Setiap hari warga disajikan pemandangan antrean truk pasir mengular mengisi muatan.

Ada kelompok penambang memakai mesin, ada pula yang secara manual.

Untuk pemakaian mesin penyedot, memicu kecemburuan tersendiri di kalangan mereka.

“Warga resah karena ada yang memakai sedot pasir Mas,” ujar warga setempat, ditemui Rabu, (17/1/2024)lalu.

Pantauan media di lapangan, tumpukan pasir terlihat menggunung.

Tampak beberapa penambang pasir tradisional sedang mengumpulkan pasir dikit demi dikit.

Mereka mengaku penambangan secara manual lebih aman dan tidak membahayakan dibanding memakai mesin.

“Kalau pakai mesin itu kan jelas melanggar dan ilegal Mas.Kalau kami kan tidak merusak lingkungan,” ujar cr yang mengaku baru setahun menambang di sungai yang ditempat berbeda,senin (22/1/2024)

Jika dihitung jumlah antrean truk pengangkut pasir sungai per harinya mencapai puluhan armada.

Bagi yang manual kan kalah jauh dengan yang memakai mesin, namun mereka tak bisa protes karena milik dari seorang perangkat desa.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pacitan telah melarang penggunaan mesin penyedot untuk ekploitasi pasir sungai.

Sehingga aparat penegak hukum dari Polsek Ngadirojo dan Polres Pacitan, memiliki kewajiban menindak tegas para oknum penambang pasir yang memakai mesin penyedot.

Ditambah lagi, ada regulasi Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia nomor 7 tahun 2020 tentang tata cara pemberian wilayah, perizinan, dan pelaporan kegiatan usaha pertambangan.

Di dalam pasal 158 Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba, menyebutkan setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK dipidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp10 milliar.(***)

Baca Juga :  Polsek Kadipaten Pastikan Keselamatan di Depan SMPN 1 Kadipaten

Penulis : Yuan

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Penanaman Pohon Sukun Upaya Koramil Karangmalang Mendukung Penghijauan
Pj.Bupati Langkat Dorong Digitalisasi Pendidikan, Tapi Dihantui Masalah Internal
Bati Bakti TNI Hadiri Pelantikan Pengukuhan Ranting dan Kader PPTI
Jelang Nataru, Bati Wanwil Pantau Harga Sembako di Lotte Mart
Setelah Antar Barang di Swalayan,Mobil Box Terbakar
Uji Coba Makan Sehat Bergizi, Pangdam I/BB Tanya Siswa SD : Enak Gak Makanannya ?
Polsek Cigasong,Polisi penggerak ketahanan pangan
Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Cigasong, Laksanakan sambang pasca pilkada 2024

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 15:21 WIB

Ketua AJO-L Tanggamus bereaksi Terkait Pembagian Zonasi Oleh Apdesi Tanggamus

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:52 WIB

Polda Lampung Tahan 2 Tersangka Korupsi Penyimpangan Dana BUMAKAM di Tulang Bawang

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:40 WIB

27 November 2024 Sudah Berlalu,Aries Sandi Supriyanto Menang Pilkada Pesawaran Satu Putaran,FK-WKP Berharap Bisa Diterima Semua Pihak

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:21 WIB

Warga Bandar Agung suoh Menjerit ,keluhkan Luapan Air Sungai Yang Tak Kunjung Ada Perhatian

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:00 WIB

Polda Lampung Tegaskan Tidak Ada Penolakan Laporan Masyarakat, Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas

Senin, 9 Desember 2024 - 12:32 WIB

Brimob Polda Lampung Siaga Hadapi Cuaca Buruk, Personel dan Peralatan Disiapkan

Senin, 9 Desember 2024 - 12:22 WIB

Tindakan Tegas Kepolisian Di perlukan Untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat

Senin, 9 Desember 2024 - 12:14 WIB

Ditreskrimum Polda Lampung Raih Penghargaan Top of News atas Pengungkapan Kasus Penipuan Petani Senilai Rp10 Miliar

Berita Terbaru