Para Petani Bawang di Enrekang, Menyambut Hangat Kedatangan Pj Gubernur Sulsel

ZIKRIA FIKRI, ST

- Redaksi

Sabtu, 13 Januari 2024 - 21:01 WIB

40402 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Enrekang, Nasionaldetik.com – Petani bawang di Desa bubun lamba, kecamatan anggeraja, kabupaten enrekang, begitu semangat dan antusias menyambut kedatangan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, Sabtu, (13 Januari 2024).

Kelompok tani Mamminasa bulu sedang memanen bawang, ada yang langsung meminta untuk mengajarkan cara memanen bawang, ada juga yang menceritakan bisa membiayai anaknya kuliah hingga selesai bahkan hasilnya bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga.

Rosmina misalnya, ia mengajari cara mencabut bawang dari tanah, membersihkan kemudian mengikatnya dengan karet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Takkala mi meki (karena Bapak sudah terlanjur) datang, sekalian belajar panen bawang, mengajarkan ini pekerjaan kita sehari-hari,” sebut Rosmina semangat yang disambut senyum oleh Bahtiar. Ia pun ikut mencabut bawang.

Petani lainnya, Syamsuriah Rahmat menyampaikan dengan hasil sebagai petani yang bertugas menanam dan memanen ia bisa menyekolahkan dua anaknya.

Baca Juga :  0rganisasi DPC AWI Belum Menerapkan Transparansi 

“Alhamdulillah dari hasil ini kita sudah kasih sekolah anak kita. Satu sudah selesai dan satu lagi masih kuliah di UNM Makassar semester empat,” jelasnya.

Sedangkan Sumarni barisi senang desa mereka dikunjungi, “Terima kasih atas dukungan Pak Gubernur ke kami petani bawang di sini.kami juga mendukung Pak Gubernur memajukan pertanian,” ucapnya.

Desa bubun lamba ini berjarak 30 km dari dari ibu kota kabupaten. Potensi bawang merahnya sekitar 300 hektar.

Adapun penyuluh pertanian enrekang Syamsul Sompa menjelaskan, potensi hasilnya 12 ton per hektar. Biaya per hektar Rp80 juta. hasil yang didapatkan sekali panen, untuk hasil bersih hingga Rp280 juta.

Petani di desa ini menggunakan metode kelambu untuk mengurangi dampak hama, sehingga biaya menurun tetapi produksi meningkat.

Baca Juga :  Apresiasi Pelayanan Publik Lapas Medan, Kakanwil Kemenkumham Sumut “Saya Pastikan Raih WBK 2024

“Sehingga hama hampir tidak ada, tanaman sehat, produksi meningkat, hasil bagus dan biaya turun. Efektivitasnya jauh sangat menguntungkan,” jelasnya.

Enrekang sendiri dengan indeks pertanaman (IP) sebanyak tiga kali. dengan jumlah lahan 8.000 hektar. Maka setahun berarti 24.000 hektar lahan memproduksi bawang.

Ia yang juga ketua kelompok Tani pun bersama petani lainnya, mendukung upaya gubernur agar Enrekang dapat menghasilkan bibit sendiri, demikian juga dengan bantuan KUR.

“Ini justru kami dukung dan semoga terealisasi. Karena akan sangat menguntungkan petani Enrekang, persoalan terbesar di petani adalah bagaimana mendapatkan bibit berkualitas. Kalau itu bisa direalisasikan kami berterima kasih dan merespon bagus,” tuturnya.

Editor : Fikri/Red

Berita Terkait

Pererat Sinergi, Komandan Batalyon 13 Rejimen Askar Melayu Diraja (RAMD) Kunker ke Kotis Nanga Badau Yonkav 3/AC
Kolaborasi Cegah Stunting, Babinsa Koramil 07/Salak Hadiri Mini Lokakarya Program Bangga Kencana di Kecamatan PGGS
Babinsa Koramil 04/Tigalingga Dampingi Penyaluran BLT-DD, Teguhkan Rasa Syukur dan Kebersamaan Warga Lau Sireme
*Babinsa Komsos Bersama Warga Di Warung Kopi*
Upacara Pemakaman Secara Militer, Kodim 0308/Pariaman Lepas Kepergian Alm. Purn Serma Syamsir Mara
Pahlawan Jalanan: Tim Patroli Perintis Presisi Selamatkan Nyawa Korban Kecelakaan di Saribu Dolok
Jelang Sertijab, Komandan Batalyon Tank Amfibi 3 Marinir Gelar Exit Briefing
Manunggal di Perbatasan, Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Bangun Penampungan Air Masjid Al-Hikmah