Morowali, Nasionaldetik.com – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) membeberkan penyebab ledakan dan kebakaran hebat yang menewaskan belasan pekerjanya. Dalam keterangannya, PT IMIP mengungkap bahwa ledakan maut itu terjadi saat para pekerja melakukan perbaikan tungku yang bocor.
Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan, bahwa pemicu utama ledakan itu karena adanya cairan di area tungku saat karyawan tengah melakukan perbaikan.
“Hasil investigasi awal, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan. Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan,” ujar Dedy Kurniawan.
Selain karena cairan itu, kata Dedy, disebabkan juga banyaknya tabung oksigen di sekitar tungku. Tabung oksigen itu biasa digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku.
“Adapun di lokasi juga terdapat banyak tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku.
Akibatnya, ledakan petama memicu beberapa tabung oksigen di sekitar area ikut meledak,” beber Dedy.
Saat ini, kata Dedy, kebakaran tungku telah berhasil dipadamkan pukul 09.10 WITA pagi tadi. Adapun pekerja yang menjadi korban kecelakaan telah dibawa ke klinik 1 dan 2 PT IMIP. Update korban saat ini sebanyak 51 orang. Sebanyak 13 orang di antaranya meninggal dunia dan 38 lainnya mengalami luka berat hingga.
“Korban meninggal dunia terdiri atas 8 tenaga kerja asal Indonesia, dan 5 tenaga kerja asing. Sementara itu, korban luka-luka sedang mendapatkan penanganan medis,” katanya
Sebelumnya diberitakan telah terjadi ledakan dan kebakaran hebat di area pabrik PT. Indonesia Morowali Indsutrial Park (IMIP), di kecamatan Bahodopi, kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, (Sulteng) pada Minggu 24 Desember 2023.
Informasi yang dihimpun, kebakaran hebat itu terjadi tepatnya di area pabrik Pero Silicone PT ITSS samping feromangan saat karyawan sedang bekerja sekitar pukul. 05.30 WITA.
Dalam video yang beredar, tampak tak para pekerja berhamburan berlarian sekitar pukul 05.45 Wita, dini hari tadi. Kobaran api dan asap hitam membumbung tinggi dibangunan pabrik smelter tambang nikel itu.
Puluhan karyawan pun tampak nekat lompat dari atas bangunan untuk menghindari kobaran api, akibatnya karyawan yang lompat tersebut banyak yang mengalami patah tulang.
Selain dirawat di klinik akibat luka dan patah tulang, kabarnya, banyak karyawan yang meninggal dunia akibat kebakaran tersebut.
Redaksi