Semarang,Nasionaldetik.com-Fenomena politik dinasti yang belakangan marak diperbincangkan merupakan ‘lampu kuning’ atau pertanda tidak baik-baik saja dalam
sistem demokrasi di Indonesia.
Dalam rangka mengulik dan mengkritisi fenomena politik dinasti di Indonesia, Merintis Indonesia berkolaborasi dengan BEM FISIP Undip mengadakan Talkshow yang bertemakan “Pemilu 2024: Negara Demokrasi di Lingkaran Politik Dinasti” di Ruang Teater, Gedung C, Kampus FISIP Undip,kamis (7/12/2023).
Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 150 mahasiswa yang berasal dari Universitas
Diponegoro dan perguruan tinggi lainnya di Kota Semarang.
Mahasiswa cukup antusias
dalam mengikuti forum diskusi yang membahas mengenai kondisi demokrasi negara ini
yang sedang menuju fase kritis sebagaimana diungkapkan Dosen FISIP Undip, Aji Imawan.
“Melihat fenomena sosial politik saat ini, sistem pemilu dan demokrasi bangsa
Indonesia mendapat ‘lampu kuning’ atau pertanda sedang tidak baik-baik saja”, kata Aji
Selaras dengan Aji, Satria Naufal yang merupakan Ketua BEM FISIP UB turut
mengomentari terjadinya politik dinasti di negara ini.
“Fenomena politik dinasti perlu dilihat dari berbagai aspek (helicopter view), seperti
penyebab, dampak, hingga aturan didalamnya. Apabila dirasa politik dinasti hal yang
tidak wajar maka jangan diwajarkan seperti yang terjadi saat ini. Harus ada kesetaraan
akses bagi seluruh warga negara sehingga bukan hanya segelintir pihak yang memiliki
previllege tertentu”, beber Satria.
Diskusi semakin meriah ketika sesi tanya jawab membahas mengenai kaitan politik dan
infotaiment. Hal ini merujuk pada pesatnya perkembangan media sosial yang dijadikan
komoditas untuk menguntungkan sekaligus merugikan pihak tertentu seperti yang
dikatakan Ketua BEM FISIP Undip, Yazid Suhada.
“Maraknya isu-isu yang berkembang di media sosial merupakan produk buzzer yang
suka pelintir sana sini. Disisi lain, narasi-narasi yang ada kerap mengunggulkan pihak
tertentu dan merugikan pihak lain sehingga mengikis rasionalitas pemilih”, ungkap
Yazid.
Yazid Suhada yang merupakan mahasiswa aktif Ilmu Pemerintahan FISIP Undip
bahkan turut menyindir Cawapres yang sering absen dalam sesi diskusi publik dan
menantangnya hadir di tataran mahasiswa untuk uji gagasan layaknya Capres dan Cawapres lainnya.(*)
Penulis : Reza Ardiansyah
Editor : Yuan