Medan
GMNI Komisariat FISIP USU mengadakan pagelaran budaya dan sastra pada 29 September 2023 di Taman FISIP USU. Seperti namanya “Galeri Asvina Nusantara”, pagelaran ini mempertontonkan keindahan nusantara di bulan September. Karena Asvina sendiri diambil melalui Bahasa Sanskerta yang artinya September.
Acara ini menampilkan musisi-musisi lokal, penampilan tarian daerah, puisi, dan berbagai penampilan lainnya. Kegiatan yang bertujuan mengenalkan kembali masyarakat pada budaya lokal yang ada di Sumatera Utara ini, sukses menarik banyak perhatian terutama di kalangan para sastrawan, tokoh pemuda, dan yang utama mahasiswa dari berbagai universitas.
Dapat dilihat dari kehadiran sastrawan senior Idris Pasaribu, tokoh pemuda Kiki Handoko Sembiring, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Medan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sumatera Utara yang juga mewakili Penjabat Sementara Gubernur Sumatera Utara, dan Edli Sinulingga mewakili Badikenita Sitepu selaku Anggota DPD RI.
Kegiatan seperti ini sudah jarang ada di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Harapannya, dengan adanya Galeri Asvina Nusantara ini membuka lagi panggung-panggung sastra dan budaya yang biasanya banyak di kalangan mahasiswa.
Sebagai penampilan pertama, kegiatan ini dibuka oleh puisi dari sastrawan Idris Pasaribu. Puisi-puisi lain diisi oleh mahasiswa, seperti puisi berantai dari Komunitas Ruang Sastra (KORSAS) Universitas Negeri Medan, GMNI Universitas Katolik, dan mahasiswa USU.
Yang diikuti dengan penampilan lain, seperti tor-tor pangurason dari Cultion Dancer dari USU, Aek Natio Etnik yang menampilkan gondang khas Batak Toba, dan tarian daerah dari persembahan GMNI FISIP USU sendiri.
Kegiatan ini diadakan juga karena kondisi yang sudah baik untuk mengadakan pagelaran sejenis ini di kalangan mahasiswa, setelah bertahun-tahun dikungkung oleh pandemi. GMNI sendiri melalui Panitia Pelaksana Kegiatan Galeri Asvina Nusantara ingin mengkampanyekan budaya-budaya lokal yang menjadi identitas bangsa.
Karena dengan berbagai budaya nusantara yang ada di Indonesia, menjadi keindahan yang tidak dimiliki oleh bangsa mana pun. “Tujuannya untuk memberikan gambaran pada mahasiswa, terutama mahasiswa FISIP USU untuk mengenal dan membanggakan budaya-budaya nusantara yang ada” ucap Diga Pinem selaku Komisaris GMNI FISIP USU.
Arus globalisasi yang juga turut menjadi cobaan pada bangsa ini menjadi tantangan tersendiri pada budaya yang ada. “Jadi, kegiatan ini juga ingin mengingatkan pada rekan-rekan juang, bahwa sekencang apa pun arus globalisasi yang ada, budaya nusantara kita jangan sampai hilang” lanjutnya.(red)
Budaya nusantara yang tidak boleh tergerus oleh zaman hanya karena globalisasi, karena itu adalah identitas bangsa Indonesia.