Ketum PWDPI, M.Nurullah RS, Minta Penutupan Tiktok Shop di Kaji Ulang, Jangan Sampai Ada Monopoli

Nur Kennan Br. Tarigan

- Redaksi

Selasa, 26 September 2023 - 03:41 WIB

40578 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung, Nasionaldetik.com Bu

Ketum PWDPI mengatakan, langkah penutupan Tiktok Shop oleh pemerintah dengan beralasan banyaknya masukan pedagang kecil atau pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang hanya berdagang secara langsung dan tradisional semakin ketar-ketir digempur digitalisasi. Pedagang barang jadi di berbagai pasar mengeluh dagangannya sepi, lantaran adanya platform-platform berjualan online, seperti TikTok Shop, Shopee, Lazada dan sebagainya. Mereka bahkan meminta pemerintah membantu menutup platform-platform tersebut.

“Namun, nyatanya pergeseran pasar ke arah digital tak bisa dihindari. Pelaku UMKM mau tidak mau harus berupaya lebih untuk berdamai, belajar, dan mengikuti zaman agar tetap bisa menangkap pasar,”ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nurullah panggilan akrab Ketum PWDPI, M. Nurullah RS, mengatakan padahal platform-platform e-commerce dan social commerce seperti TikTok Shop ini tak “berdosa”.

“Tapi memang mungkin ada pengalaman baru yang dirasakan konsumen, dari sisi foto atau video yang menarik ketika belanja online, jadi ini tahap yang perlu digali dari UMKM,”jelasnya

Ketum PWDPI, Nurullah juga menjelaskan, salah satu yang menjadi permasalahan UMKM untuk beralih ke digital adalah branding. Mereka terbiasa ketika berjualan langsung, kostumer bisa langsung melihat produknya. Sementara ketika jualan online fotonya mereka harus menyediakan foto yang bagus, copywriting untuk iklan, hingga memanfaatkan review, dan google map.

Baca Juga :  TNI-Polri dan Instansi Pemerintah Bersinergi Amankan Pilkada Tegal

“Ini yang susah padahal sangat besar potensinya ketika dimanfaatkan. Terkait TikTok shop dan Tanah Abang itu menurut saya tidak bukan akar persoalan, cuma masalah unfair advantage aja. Jadi dari kita sendiri harus belajar untuk bisa paham algoritma itu dan bisa tahu bagaimana cara yang baik untuk jualan.

“Nah inilah tugas pemerintah agar melakukan peningkatan SDM para pelaku usaha UMKM agar mengenal dan ahli menggunakan teknologi Digital,”imbuhnya.

Ketum PWDPI, Nurullah menambahkan, Algoritma di media sosial, termasuk social commerce bak hutan rimba gelap juga, sehingga pelaku UMKM mau tidak mau harus melakukan banyak percobaan sampai mengetahui kelebihan dan kekurangan berjualan lewat platform digital.

“Jadi daripada kita ribut terus, kita berdamai saja dengan hal yang memang perlu kita pelajari,”tegasnya.

Terpisah, dikutip dari berbagai sumber media Menteri Koperasi dan UKM Tetan Masduki beberapa waktu lalu mengatakan bahwa sekaratnya pedagang UMKM juga karena tidak adanya kemampuan untuk akses teknologi serta kurangnya kreativitas pada pedagang UMKM.

“Saya belum beli melihat banyak industri manufaktur yang menggunakan IoT [Internet of Things] untuk meningkatkan produktivitas pabrik UMKM, jelas karena tidak punya kemampuan menggunakan teknologi digital. Kemudian kolaborasi dengan platform e-commerce hanya dilatih cara jualan, menurut saya itu bukan transfer teknologi,” kata Teten.

Baca Juga :  83 Titik Sumber Air Bersih Jajaran Korem 071/Wijayakusuma Untuk Membantu Kesulitan Masyarakat

Menurut Teten, harus ada pula yang terjun melatih UMKM untuk ambil foto dan video yang bagus sehingga dagangannya terlihat lebih menarik, di samping hanya mengajarkan cara berjualan.

Belum lagi, saat ini apa saja yang viral langsung banyak yang mengikuti. Jadi, kreativitas pada barang yang dijual oleh pelaku UMKM sangatlah minim, padahal Indonesia terkenal dengan keunikannya.

“Jadi misalnya sebenarnya UMKM nya atau pedagangnya banyak. Tapi yang dijual sama semua, itu-itu saja, fotonya juga sama semua. Jadinya ekonominya bukannya membesar, tapi malah faktor pembagi ‘rejeki’nya jadi lebih banyak. Apalagi ambil produknya dari luar negeri yang murah sekali, akhirnya pendapatannya yang dijual online ini malah dinikmati oleh asing,” jelasnya.

Teten menegaskan, tidak bisa serta merta kementerian menutup TikTok atau platform e-commerce lainnya. Seharusnya keberadaan platform digital tersebut menjadi peluang membuka pasar yang lebih besar, alih-alih mematikan.

(Tim/ Nur Kennan Tarigan)

Berita Terkait

SAMPAH DI BIARKAN BERSERAKAN DI PINGGIR JALAN MUARA BULIAN 
WARGA KELUHKAN TARIF PARKIR ,DI RSUD HAMBA MUARA BULIAN
PREDARAN ROKOK ILEGAL ,MENGALAMI PENINGKATAN 
Wah !!! Ada Proyek Siluman, Di Komplek Air Panas ,Tanpa volume panjang dan lebar 
DPRD Tetapkan APBD Tulungagung 2026 Senilai Rp3,03 Triliun, Fokus pada Pemulihan Ekonomi dan Kesejahteraan Warga
Atap Teras KPT Brebes Ambruk Tiga Orang Alami Luka Luka
APH Diduga Tutup Mata, Tambang Galian C Ilegal Marak di Batanghari
Peringatan WCD, Pemkab Brebes Lakukan Aksi Peduli Lingkungan

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 15:08 WIB

Koordinator LSM Mapak Desak Presiden Prabowo Subianto Segera Menahan Sudewo di Kasus Suap DJKA

Senin, 29 September 2025 - 23:48 WIB

PNIB Meminta Presiden Prabowo Segera Ganti Kapolri yang “Mesra dengan UAS” Tokoh HTI Perusak Persatuan Anak Bangsa berdalih Toleransi

Senin, 29 September 2025 - 11:07 WIB

Patroli Malam di Selo, Koramil 07 Bersama Ormas Perkuat Keamanan Desa

Minggu, 28 September 2025 - 12:08 WIB

KRIMINALISASI KRITIK PUBLIK: NARASUMBER WARGA DILAPORKAN PEJABAT RW KE POLDA JATENG PASCA DAMAI, PROSEDUR PEMANGGILAN POLISI DINILAI AMBIGU

Minggu, 28 September 2025 - 07:04 WIB

KKNT Universitas Alma Ata Gelar Sosialisasi Program Makanan Tambahan Di Desa Trisobo

Sabtu, 27 September 2025 - 17:32 WIB

Dandim Sragen Menghimbau Kepada Masyarakat Daftar TNI gratis!

Sabtu, 27 September 2025 - 01:25 WIB

Babinsa dan Bidan Desa Laksanakan PSN Cegah DBD

Sabtu, 27 September 2025 - 01:21 WIB

Patroli Malam Jaga Kamtibmas, Koramil Klego Bersama Linmas dan Kokam Tingkatkan Keamanan Desa Bade

Berita Terbaru

Jawa timur

Danrem Untoro: TNI Siap Hadir dan Jadi Solusi bagi Masyarakat

Selasa, 30 Sep 2025 - 23:03 WIB