Mari Kita Bahas Sisi Lain Dinamika Politik Pilpres 2024 Bukan Soal Siapa,Tetapi Mengapa?

edisupriadi

- Redaksi

Kamis, 7 September 2023 - 06:15 WIB

40507 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Jakarta,NasionalDetik.com – Komposisi suara parpol hasil Pemilu 2019 memaksa terjadinya skema koalisi untuk mengusung paslon Presiden dan wakilnya. Kecuali PDI Perjuangan dengan 19,33% bisa mencalonkan Paslonnya sendiri tanpa wajib berkoalisi. Berbeda dengan 8 parpol besar kategori masuk electoral threshold yang kini sedang disibukkan memilih mitra koalisi.

Komando koalisi parpol saat ini dipegang oleh Gerindra dengan 12,57% dan Nasdem dengan 9,05% suara. Pertanyaannya kenapa bukan Golkar sebagai 3 besar peringkat dengan 12,31% di bawah runner-up Gerindra?

Jawabannya karena Golkar dan Nasdem sesungguhnya satu gerbong, hanya beda logo dan warnanya. Di sisi lain Gerindra juga tidak jauh-jauh dari gerbong partai ex orba usai “tumbang” 1998 secara kontestasi, namun tidak dengan kekuatan politiknya.

Partai Golongan Karya yang “selamat” dari tumbal reformasi 1998 merubah namanya menjadi Partai Golkar dengan melahirkan anak-anak kandung bernama Gerindra dan Nasdem.

Keduanya kini sudah remaja dewasa dengan segala “kecentilannya” namun tetap mewarisi genre ibu kandungnya.

Nasdem dengan Surya Paloh-nya berinisiatif memegang kendali kordinasi partai-partai lain yang butuh berkoalisi. Sebaliknya Gerindra dengan “ke-Prabowoannya” 2 kali berpengalaman all out nyapres gagal, tinggal menunggu parpol kecil lain merapat padanya dengan magnet besarnya dana suksesi yang ditawarkannya.

Nasdem yang sibuk “merayu” parpol lain berkoalisi, sedangkan Gerindra duduk manis menunggu parpol datang padanya. Toh jika tidak ada yang datang, cukup bergandengan tangan dengan Golkar sudah cukup untuk mengajukan paslon.

Dan kini sudah terjadi, Golkar dan Gerindra berjabat tangan. Kemungkinan besar Paslon Prabowo-Airlangga tinggal menunggu timing menjadi paket orba yang paling hemat.

Skenario pilpres 3 paslon memang menjadi tujuan mereka. Bagaimana menjadikan Pilpres 2 putaran adalah target sumber pendapatan maksimal bagi partai-partai kecil lain. Kikuk Politik mendadak menghantui beberapa partai kecil. PKB, PKS, Demokrat, PAN akan berlabuh di gerbong Gerindra atau Nasdem penuh dengan intrik dan menjurus saling menyandera kepentingan.

Yang kemudian terjadi Prabowo dan Surya Paloh seperti terlihat sedang berseteru memperebutkan partai kecil sebagai tambahan suara. Cak Imin usai dideklarasikan menjadi cawapres Anies, mendadak diundang Prabowo untuk bertemu empat mata. Bagi yang paham intrik dan skandal politik, itu bisa diartikan negosiasi pragmatis.

Secara etika politik, gerbong Prabowo dan Surya Paloh jika pemilu 3 paslon, pada putaran kedua mereka akan bersatu dengan agenda mengalahkan Ganjar dari PDIP. Namun mengikuti sepak terjang partai Nasdem dan PKB, kecil kemungkinan etika sopan santun itu berlaku, hitungan matematika berbentuk transaksi akan lebih berperan menentukan koalisi pada putaran kedua. Babak baru sejarah Pilpres 2 putaran akan terjadi. Jangan membayangkan 2 putaran pada Pilkada DKI disamakan dengan Pilpres. Berbicara suksesi sebuah negara pasti ada kepentingan asing yang ikut berkontribusi.

Tahun politik 2023 memang unik. Saat para elite sibuk bermanuver, rakyat menjadi penonton yang baik. Tidak bisa ikut campur, namun sudah cerdas menandai siapa saja nama-nama yang sudah meneladankan kekonyolan dalam berpolitik.

Di saat elite parpol sibuk berseteru, di sudut lain Ganjar semakin leluasan turun ke bawah. Menyapa dan menyampaikan pemahaman bahwa sesungguhnya di tengah kericuhan para elite, penentu Pilpres ada di tangan rakyat.

Pak dhe Karjo, Yu Parmi, kang Cecep, abah Nana, cak Mahmud dan jutaan rakyat biasa lainnya tidak sudi menjadi asbak, buangan puntung rokok kegaduhan mereka.

Dalam riuh kegaduhan para elite, Ganjar sesungguhnya sudah menang sebelum hari pencoblosan. Dari suara mereka-mereka yang sadar bahwa memilih berdasarkan nurani lebih penting dari pada bergelayutan di ayunan partai politik.

(Reporter : Edi & Wahyudi Red)

Baca Juga :  Satgas Yonif 623 Bangkitkan Kebersamaan Melalui Karya Bhakti Bersihkan Lapangan Basket

Berita Terkait

Perkuat Perlindungan Produk Lokal, Kemenkum Sumut Serahkan Sertifikat KI ke Plaza Medan Fair
Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Utara Pastikan Layanan Posbankum Berjalan Optimal di Kabupaten Asahan
Polres Nias Resmikan Operasional Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Kapolres Samosir Gelar Bakti Sosial untuk Korban Kebakaran 8 Unit Rumah di Desa Simarmata
Isu Fee Proyek Jalan, DN Baru Membantah Usai Ada Kontak dari Kejati
Danrem 083/Bdj Kukuhkan Pergantian Dandim 0818/Kab. Malang-Batu dan 0833/Kota Malang, Apresiasi Pengabdian dan Sambut Pejabat Baru
Kemenkum Sumut Kawal Ranperda, Pastikan Warga Medan Mudah Akses Informasi Perda dan Kuat Wawasan Kebangsaan
BEM PTNU: Hari Tani : Petani untuk Indonesia Bukan untuk Oligarki

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 11:29 WIB

Perkuat Perlindungan Produk Lokal, Kemenkum Sumut Serahkan Sertifikat KI ke Plaza Medan Fair

Selasa, 30 September 2025 - 08:36 WIB

Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Utara Pastikan Layanan Posbankum Berjalan Optimal di Kabupaten Asahan

Selasa, 30 September 2025 - 06:00 WIB

Polres Nias Resmikan Operasional Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Selasa, 30 September 2025 - 05:58 WIB

Kapolres Samosir Gelar Bakti Sosial untuk Korban Kebakaran 8 Unit Rumah di Desa Simarmata

Senin, 29 September 2025 - 19:06 WIB

Danrem 083/Bdj Kukuhkan Pergantian Dandim 0818/Kab. Malang-Batu dan 0833/Kota Malang, Apresiasi Pengabdian dan Sambut Pejabat Baru

Senin, 29 September 2025 - 17:06 WIB

Kemenkum Sumut Kawal Ranperda, Pastikan Warga Medan Mudah Akses Informasi Perda dan Kuat Wawasan Kebangsaan

Senin, 29 September 2025 - 14:16 WIB

SLTP Budi Dharma Tebing Tinggi Dukung Atlit Bulutangkis Menuju Prestasi Nasional

Senin, 29 September 2025 - 11:36 WIB

Komandan Denpom I/5 Medan, Letkol CPM Hanri Wira Kusuma Tinggalkan Pesan Inspiratif Penuh Semangat Kebangsaan

Berita Terbaru

Jawa timur

Wau Kabupaten Pacitan Terima Anggaran Rp4 Miliar dari Inpres 2025

Selasa, 30 Sep 2025 - 07:45 WIB