Sahabat Ganjar Kota Malang Adakan Giat Menilik Asal Usul Bahasa Malang

Malang, DetikNasional.com– Giat yang diadakan Sahabat Ganjar diGor Citra Menilik Asal Usul Bahasa Malang membuat heboh dikalangan kaum milenial,sebab dirinya masih ingat pesan Presiden Indonesia pertama, Soekarno,dirinya pernah mengatakan “Jasa Merah” yaitu nasihat kepada generasi muda untuk tidak melupakan sejarah dari bangsanya sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk itu Sahabat Ganjar kota Malang Jawa timur Hadir dan menumbuhkan semangat tersebut,dengan menggelar Diskusi Sejarah yang bertemakan Asal Mula Bahasa Daerah Malang yang membuat para peserta antusias, kamis (3/8/2023).

Acara yang berlangsung di Kecamatan Sukun ini, mendapat respon antusias dari para peserta, menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat untuk memahami dan melestarikan warisan budaya lokal dimalang. Diskusi ini membahas akar sejarah dan perkembangan bahasa daerah di Malang, menekankan pentingnya bahasa tersebut dalam membentuk identitas wilayah tersebut.

Krat.Sutrimo RB,SE,..MM, salah satu Narasumber dari Kota Solo,dalam acara tersebut dirinya memberikan tanggapannya saat ditanya awak media.

“diskusi kali ini juga memperdalam penghargaan saya terhadap sejarah yang kaya di balik bahasa daerah,dan kini saya juga merasa lebih terhubung dengan warisan budaya kita,”tuturnya.

Senada denganKrat.Sutrimo,Nur salah satu Mahasiswa yang gemar mempelajari sejarah juga mengatakan diskusi ini sebagai media pembelajaran untuk dirinya.

“Acara ini memberikan wadah yang luar biasa bagi kami untuk belajar dan terlibat dalam sejarah bahasa daerah kami,”terang nur.

Sementara itu Ketua DPC Kota Malang, Nuraini Endang,yang mewakili Sahabat Ganjar mengatakan bahwa pentingnya menjaga warisan budaya lokal.

“Acara ini dirancang untuk menumbuhkan kesadaran dan penghargaan terhadap perjalanan sejarah bahasa kami,” kata Nuraini.Acara diskusi sejarah yang diselenggarakan oleh Sahabat Ganjar merupakan inisiatif yang sangat baik dalam mempromosikan warisan budaya dan eksplorasi intelektual di kalangan masyarakat pungkasnya.(Yuan/Red)