SUBULUSSALAM, DetikNasional com kegiata (MTQ) Musabaqah Tilawatil Qur,an tingkat Kota Subulussalam yang digelar di Kecamatan Penanggalan di lapangan Raja Samsudin Bancin Kecamtan Penanggalan Kota Subulussalam akan dibuka secara resmi oleh Walikota pada hari Selasa tanggal 25 juli 2023 yang dihadiri muspida plus juga kafilah utusan seluruh kecamatan dan desa sekota Subulussalam.
Mengingat kegiatan MTQ ke VIII ini ajang kontes keagamaan dan Religius untuk melahirkan kafilah kafilah yang nantinya akan diperlombakan ketingkat berikutnya Provinsi maupun nantinya ke tingkat nasional.
Terkait dengan rangkaian kegitan yang diproleh media ini dari berbagai sumber terpercaya banyak kejanggalan mengenai anggaran yang dikelola dianggap tidak sesuai, tampak salah satunya dari sisi perlengkapan fasilitas yang tidak sesuai sebagai mana yang diharapkan oleh masyarakat baik dibidang akumodasi sarana dan prasarana.
Sebagaimana pelaksanaan acara MTQ ke VIII sudah terlebih dahulu dirancang dan meng agendakan jauh sebelumnya baik terkait jumlah anggaran Dana maupun Pasilitas lain nya, bahkan pihak panitia sudah sempat menunda tiga kali jadwal akibat kekurang dana hingga terlaksananya acara saat ini,
Padahal sesuai informasi yang di dapat kan dari beberapa sumber terpercaya bahwa pelaksanaan MTQ ke VIII. ini juga menyerap dana dari Kepala Desa paling sedikit nya Rp 4.jt /Desa dari 82.Desa Di pemko Subulussalam dan menurut beberapa kepala sekolah yang enggan di sebut namanya,mereka juga di kutip 500 ribu/ sekolah belum lagi anggaran dari APBK Kota Subulussalam ,juga Dana yang bersumber dari Donatur Lain nya, namun hingga sejauh ini pihak media belum dapat memastikan. Berapa jumlah anggaran yang terkumpul dan tersalurkan sampai acara MTQ VIII terlaksana.
Selain itu, sejumlah masyarakat lokal seperti yang mempunyai usaha dibidang tratak dan kursi mempertanyakan dengan adanya dugaan bahwa panitia mendatangkan dari kabupaten Dairi Sumatera Utara. Sementara di kecamatan putra daerah dipenanggalan memiliki sejumlah usaha teratak.
Belum lagi asosiasi penggiat musik organ tunggal didaerah sangat menyesalkan kebijakan para panitia dengan mengutamakan pengusaha Sound Sistem musik dari luar daerah sehingga menimbulkan. Kecemburuan sosial kepada pihak penggiat musik organ tunggal lokal, sebagaimana yang disampaikan oleh salah seorang sebagai penggiat musik organ yang berdomisi didaerah itu yang enggan disebut namanya.
Bahkan sudah beberapa postingan dari penggiat sosial media (sosmed) menyaran kan PELAKSANAAN MTQ di Kecamatan Penanggalan Jangan Di jadikan Bisnis,untuk meraup keuntungan Priadi ,sehingga bisa mencederai nama baik kegiatan keagamaan tersebut.
Sejauh ini pihak media belum dapat konfirmasi kepantia pelaksana MTQ terkait jumlah anggaran yang dimaksud sehingga berita ini samapai kemeja redaksi.
Pewarta : salman