Ketua Lembaga LP -Tipikor Nusantara Aktif Kontrol Kegiatan Irigasi P-TGAI di Wilayah Aceh Tenggara Diduga Serat Bermasalah

ACEH TENGGARA Nasionaldetik.com.–Kementrian PUPR melalui Balai sungai sumatera-I Satker Operasi dan pemeliharaan SDA sumatera I Propinsi aceh melaksanakan kegiatan irigasi yang ada di aceh Tenggara. Di 194 lokasi yang sedang di bangun irigasi tahun 2023. Sementara gayo lues 20 irigasi P3A, Aceh selatan 3 irigasi P3A, Aceh Barat 4 , Aceh jaya 3 & selanjutnya abdya 1 titik irigasi P3A tahun 2023. Dan di laksanakan oleh kelompok P3A sesuai dengan petunjuk teknis kementrian.(sabtu 15/7/2023*

Judul Kegiatan pembuatan saluran irigasi program percepatan peningkatan tata guna air dan irigasi (P3- TGAI). Dengan total anggaran RP. 195 000,000 perkegiatan yang ada di Desa-desa penerima manfaat kelompok irigasi. Waktu pelaksanaan 90 hari kalender. Di himpun dari papan informasi kegiatan yang sudah ada di masing-masing kegiatan P3A yang sedang dikerjakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam proses pelaksanaan tersebut ketua LP -TIPIKOR Nusantara Saidul mengatakan ke media ini akan terus mengawasi dan surve ke lokasi dari 194 titik kegiatan untuk melihat proses demi proses kegiatan tersebut, Guna untuk mengetahui proses dan prosedur kegiatan kelompok saat mengerjakan kegiatan baik dari cara mengerjakan awal dan akhir kegiatan nantinya.15/7/2023.

Dalam menjalankan tupoksinya sesuai dengan UU 31 tahun 1999 Tetang tidak pidana korupsi, UU 14 tahun 2008 Tetang keterbukaan informasi publik UU Pers No.40 Tahun 1999 salah satunya melakukan Sosial Kontrol, Ketua lembaga LP -TIPIKOR Nusantara Saidul mengharapkan kerjasama yang baik antara kelompok saat mengawasi kegiatan P3A yang sedang di bangun di 194 titik irigasi P3A yang tersebar di aceh khususnya wilayah aceh tenggara.

” Titik lokasi saat ini ada di Kecamatan Semadam, Bukit Tusam, Babul rahmah, lawe sigala gala, Babul makmur, Tanoh alas, Bambel, ketambe, Darul hasanah, Deleng pokhison , badar, lawe bulan, Bussalam, lawe sumur, wilayah irigasi P3A. (sedang di kerjakan oleh kelompok P3A) -kabupaten aceh Tenggara. Terangnya.

“Kelompok P3A harus bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan irigasi tersebut karena di surat perjanjian mutlak kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang mengakibatkan kan kerugian negara dan bersedia mengganti kerugian berdasarkan peraturan per undang-undangan. cetusnya.

Hasil survei di lapangan yang di lakukan ketua lembaga LP -TIPIKOR Nusantara saidul pengerjaan P-TGAI di duga tidak sesuai Regulasi yang di tetapkan, semestinya pendamping atau TPM itu di utamakan lulusan D3 atau setara di utamakan teknik yang paham tentang kegiatan irigasi P3A dan tidak terikat kontrak kerja ke pemerintahan. serta TPM hanya bisa mengawasi 2 desa dalam kegiatan tersebut.

Harapan ketua lembaga LP -TIPIKOR Nusantara Saidul terhadap kegiatan P3A khususnya TPM yang ada di kabupaten aceh Tenggara mohon menjalankan aturan yang ada, kami dari lembaga akan lebih aktif dalam pengawasan mengawasi dan surve di masing-masing lokasi kegiatan dari pada pendamping P3A nya. Karena tujuan di rekrut pendamping teknik agar mendampingi pekerja dalam membangun kegiatan kelompok P3A tersebut. tegasnya.

“mengawasi kegiatan tersebut menjadi tanggung jawab TPM di masing-masing zona yang telah di tetapkan, guna untuk membantu kelompok P3A dalam membuat laporan dan mengawasi pekerjaan di lapangan,”lanjutnya

Katanya “Kedepannya kegiatan P3A ini bertujuan menjadikan petani pemakai air memudahkan dalam melakukan segala aktifitas di persawahan guna tercapainya program nasional dalam mempertahankan ketahanan pangan Indonesia termasuk kabupaten aceh tenggara. kegiatan yang sedang di kerjakan saat ini tetap akan kami pantau dan kami kawal terus.

Saat ini banyak yang kami temukan di lapangan TPM belum memasang papan plang proyek sehingga kami menduga proyek tersebut sebuah proyek siluman, kepala desa banyak yang menggeles dari pertanyaan lembaga atau wartawan . Seperti kepala desa penosan kecamatan Lawe sumur. Kepala desa Gumpang kecamatan bukit tusam.

” Kalau masalah regulasi yang bapak tanyakan saya kurang paham kami hanya sebagai penerima manfaat saja, yang mengerjakan itu kelompok tani langsung saja tanyakan sama kelompoknya, atau langsung saja jumpai orang TPM nya . (Tim)