Jayapura – Kunjungan Presiden Jokowi ke Papua pekan lalu (5-7 Juli 2023) menarik perhatian hampir seluruh masyarakat Papua. Ratusan orang memadati setiap pinggir jalan yang dilalui, membawa spanduk dan poster ucapan hangat untuk kedatangan orang nomor 1 Indonesia ini. Sebagai Staf Khusus Presiden RI yang mendampingi beliau kerja selama 4 tahun ini, saya tidak melihat sedikitpun surut antusiasme masyarakat menyambut kedatangannya. Presiden juga tampak tidak lelah setelah sebelumnya mengadakan kunjungan kerja di dua negara tetangga Indonesia yang berbatasan langsung dengan Papua, yakni Australia dan Papua New Guinea.
Agenda kali ini cukup padat, mulai dari peresmian infrastruktur yakni peresmian Bandara di Kabupaten Asmat, panen raya jagung di Kabupaten Keerom sebagai suplai untuk kebutuhan pakan ternak dan pengembangan sektor ketahanan Pangan, sidak kondisi pasar di Kabupaten Jayapura untuk memastikan tingkat inflasi di Tanah Papua terkendali, hingga peresmian pusat inovasi, kreatifitas dan pengembangan anak muda yang disebut dengan Papua Youth Creative Hub dan membuka Gelaran Karnaval anak muda Papua yang memamerkan bakat dan kemajuan SDM Tanah Papua utamanya di sektor ekonomi kreatif.
Bukan main komitmen Presiden Jokowi, karena ini adalah kunjunganya yang ke- 17, dan memecahkan rekor sebagai Presiden yang paling banyak datang dan memberikan perhatian ke Papua. Bahkan Presiden Jokowi mencatat, menjadi Presiden pertama yang menginjakan kaki di beberapat kabupaten terisolir di Papua, contohnya, Kabupaten Keerom, yang cukup dekat dengan Perbatasan negara tetangga Papua New Guinea.
Empat Arahan Pembangunan Presiden Jokowi untuk Tanah Papua
Meskipun banyak yang memberikan apresiasi, banyak juga yang masih mempertanyakan, apakah sebenarnya agenda Presiden Jokowi di balik kunjungan-kunjungannya ke Papua? Apa strategi dan visi besar Presiden untuk Tanah Papua?
Untuk menjawabnya, berikut saya rangkumkan, apa yang saya lihat dan dengar langsung dari Presiden Jokowi, sebagai seseorang yang banyak memberikan masukan kepada beliau terkait Papua dalam konteks menuju Indonesia Emas, dalam peran saya sebagai Staf Khusus Presiden RI, selama 4 tahun terakhir ini.
1. Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Berikut adalah aksi akselerasi pembangunan infrastruktur Jokowi, dimana saya ikut terlibat langsung dalam pemantauan perkembangannya, atas arahan beliau. Diantaranya adalah pembangunan Jalan Trans Papua yang telah mencapai 3.462 kilometer terbangun, percepatan pembangunan jalan di perbatasan dengan negara tetangga dengan total 1.098 kilometer telah dibangun, Jembatan Youtefa sepanjang 1,3 kilometer yang menjadi trademark kota Jayapura. Kemudian Bandara Domine Eduard Osok di Sorong Papua Barat Daya yang telah di perbaiki terminalnya dan menjadi gerbang keluar masuknya turis ke Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, hingga Pembangunan Bandara di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.
Dalam kunjungan terakhir kami di tahun ini, Presiden meresmikan Bandar Udara Ewer, Kabupaten Asmat, dengan anggaran sebesar 287 Milyar Rupiah, dan akan sangat bermanfaat menghubungkan kabupaten yang cukup terisolir ini dengan kabupaten sekitar yang dapat menyangga perkembangannya.
Secara Anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Papua, Sejak periode pertama Pemerintahan Presiden Jokowi di tahun 2014 hingga tahun 2022, alokasi anggaran yang keluar dari pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota mencapai Rp1.036 triliun.
Visi Presiden Jokowi adalah bahwa percepatan pembangunan infrastruktur akan meningkatkan alur barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mengurangi biaya hidup, dan meningkatkan perputaran uang.
Masyarakat asli Papua juga diharapkan dapat dengan mudah mengakses fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan kebutuhan dasarnya seperti sekolah, rumah sakit, atau pasar-pasar, karena keterhubungan infrastruktur ini.
2. Peningkatan Kualitas SDM Melalui Pendidikan dan Perbaikan Kesehatan
Saya diberikan arahan langsung oleh Presiden untuk mengembangkan konsep pembangunan SDM Papua melalui pendidikan, dan strategi tersebut tertuang melalui Inpres No.9 Tahun 2020, terkait Percepatan Pembangunan di Tanah Papua.
Presiden memerintahkan agar ada akselerasi sektor Pendidikan, dan utamanya untuk menambah formasi guru di Papua, percepatan pembangunan sekolah di daerah terisolir agar anak-anak Papua dapat mengaksesnya, hingga pengutamaan alokasi anggaran otsus untuk peningkatan kualitas pendidikan bagi orang asli Papua. Beberapa program seperti Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) untuk anak-anak Papua terus diberikan bahkan ditingkatkan jumlahnya.
Program beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan juga diberikan pengkhususan untuk anak-anak Papua yang disebut dengan beasiswa Putra-Putri Papua. Untuk Program Bantuan Operasi Sekolah (BOS), karena tingkat kesulitan geografis Papua yang tinggi, membuat anggaran di Papua dibuat relatif tinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lain.
3. Pengembangan Sektor Pertanian dan UMKM melalui Papua Youth Creative Hub
Pada tahun 2019, sebelum saya ditunjuk menjadi Staf Khusus Presiden RI, mewakili para pemuda Papua, saya mempresentasikan langsung konsep Pembangunan Papua youth creative hub (PYCH) di Jembatan merah.
Presiden kemudian memerintahkan penganggaran sebesar 102 Milyar Rupiah yang kemudian dipergunakan untuk membangun fasilitas ini. Selama pembangunan berjalan, pelatihan anak-anak muda terus berlangsung, hingga puncak peresmiannya di tahun 2023 ini, total telah terlatih lebih dari 12 ribu anak muda Papua, khususnya di sektor Pertanian dan Perikanan, UMKM dan Ekonomi Kreatif, dan sektor-sektor lain seperti Teknologi, Pariwisata, Pendidikan dan Kesehatan,
Berikut kutipan arahan visi beliau
“Saya percaya kepada anak-anak muda Papua yang kualitasnya sudah di level nasional dan bahkan internasional. Banyak yang sudah belajar ke sekolah-sekolah terbaik di dalam dan luar negeri. Sebagian dari mereka yang telah lulus, sekarang merambah di sektor Teknologi, Inovasi, UMKM, Ekonomi Kreatif, juga Pertanian dan Perikanan di Papua, dan di wilayah lain Indonesia. Mereka ini harus terus dilibatkan untuk percepatan pembangunan di Papua. Pemda tolong diperhatikan anak-anak ini (agar terus difasilitas dan dilibatkan”.
4. Pemerintahan yang baik (Good governance)
Presiden Jokowi berharap agar korupsi dan penyalah gunaan wewenang oleh pejabat lokal dapat dikurangi. Dalam diskusi kami di tahun 2021 lalu sesaat setelah penyelenggaraan PON, beliau menyampaikan harapanya kepada saya, agar masyarakat dapat dilibatkan langsung untuk mengawasi jalannya pemerintahan dan penggunaan uang yang bertanggung jawab. Berikut kutipan pembicaraannya dengan saya
“Harapan saya kepada masyarakat di tanah Papua, agar terus mengawasi, mengawal, agar anggaran ini dipergunakan secara bertanggung jawab dan tidak kemana-mana. Karena korupsi menjadi momok semua provinsi dalam rangka pembangunan di daerah-daerah kita, termasuk di Tanah Papua. Sekali lagi, saya minta diawasi, dikawal terus, dilihat betul, karena duitnya gede sekali yang ada di tanah Papua,”
Visi Besar Jokowi untuk Papua dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
Presiden percaya bahwa Papua yang telah lama kurang mendapat perhatian penuh, harus mendapat sentuhan khusus dengan strategi percepatan pembangunan, agar dapat mengejar ketertinggalannya. Konteks kunjungan presiden yang ke 17 ini, bukan hanya menunjukkan komitmennya secara optikal, tetapi juga benar-benar menindak lanjuti setiap aspirasi yang diberikan masyarakat, maupun pemerintah daerah.
Presiden Joko Widodo sangat optimis bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara terkuat di dunia, yang sering disebut sebagai Negara Emas. Untuk itu, semua daerah harus di percepat pembangunannya, utamanya sektor Pendidikan dan Kesehatan yang menjadi fondasi kekuatan Sumber Daya Manusia sebuah negara.
“Seluruh daerah harus maju, dan kekuatan kemajuan itu (Kemajuan Negara), adalah di Sumber Daya Manusianya. Tidak terkecuali Papua, sudah waktunya sekarang narasi pembangunan Indonesia dari Tanah Papua adalah yang harus kita pegang. Papua maju, Indonesia Maju”
Demikian kutipan arahan Presiden di salah satu diskusi dengan kepala-kepala daerah di Tanah Papua yang penah saya ikuti. Dari situ, saya melihat benar-benar bahwa beliau sungguh-sungguh dalam mendorong pembangunan Papua. Presiden Percaya bahwa Tanah Papua menjadi kunci perkembangan Indonesia, yang artinya Papua maju, maka Indonesia maju. Prinsip “tidak boleh ada yang tertinggal” yang menjadi alasan komitmennya untuk mempercepatan pembangunan di Tanah Papua.