Madiun, Nasionaldetik.com – Korem 081/DSJ menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Halaman Makorem, Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun, Kamis (1/6/2023). Dandenpom V/1 Madiun, Letkol Cpm (K) Turmuji Suryaningsih yang bertindak sebagai Irup membacakan langsung amanat dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Di awal amanat tertulis itu, Panglima TNI mengungkapkan akan pentingnya Pancasila bagi bangsa Indonesia. “Pancasila merupakan dasar negara serta landasan ideologi bagi Bangsa Indonesia. Setiap nilai luhur yang terkandung di dalamnya telah menjadi dasar hidup bernegara, sejak konsep Pancasila diperkenalkan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945,” bebernya.
Mengenai peringatan Hari Lahir Pancasila, Panglima TNI ingin supaya dijadikan momentum untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia.
Lanjut sebutnya, sebagai generasi penerus bangsa juga harus dapat memaknai Pancasila sebagai dasar negara dan landasan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Lebih dari itu, Laksamana Yudo Margono juga memerintahkan prajuritnya harus meyakini bahwa Pancasila adalah alat pemersatu bangsa yang harus dijaga sampai titik darah penghabisan. Karena menurutnya, Pancasila memiliki nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong yang mampu merajut keberagaman di Nusantara menjadi identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika.
Terkait tema peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini yakni gotong-royong membangun peradaban dan pertumbuhan global, Panglima TNI menegaskan, tema itu sangat relevan dengan tantangan dan situasi yang sedang dihadapi oleh segenap bangsa Indonesia.
“Tema ini merupakan pengingat bagi kita semua akan betapa pentingnya semangat gotong royong untuk memajukan bangsa. Sejarah telah mencatat dan membuktikan bahwa, seluruh permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dapat kita hadapi dan selesaikan, jika segenap komponen bangsa saling bergotong-royong dan bersatu padu,” jelasnya.
Terlepas dari hal tersebut, Panglima TNI juga mengingatkan, saat ini banyak sekali upaya sistematis dan terus-menerus yang dilaksanakan oleh para oknum untuk menggerus nilai-nilai Pancasila. Fenomena intoleransi dan polarisasi di tengah masyarakat terus mengemuka. Selain itu, perbedaan suku, agama, ras, dan golongan juga terus diangkat guna memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk itu, dirinya menekankan, supaya prajuritnya mampu menjadi garda terdepan dan benteng terakhir NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perekat dan pemersatu bangsa dengan upaya nyata di lapangan, serta terus menjaga sinergitas TNI dengan Polri, Kementerian, serta Lembaga lainnya. (Edi/Awg/Red)