Trenggalek, Nasionaldetik.com – Di balik tingginya kepercayaan masyarakat terhadap TNI, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf menilai, hal itu tidak terlepas dari peran dan kerja keras Babinsa selama ini.
“Kalian Babinsa adalah andalan Angkatan Darat. Bahkan baru-baru ini, TNI mendapat pengakuan dari masayarakat sebagai institusi dengan tingkat kepercayaan tertinggi dibanding dengan institusi yang lain,” kata Pangdam dalam arahannya saat Kunker di Kodim 0806/Trenggalek siang ini, Selasa (30/5/2023).
“Saya menilai, kalian sebagai Babinsa punya andil besar terhadap tingginya angka kepercayaan tersebut.”
“Maka dari itu, jaga kepercayaan ini dengan tetap kerja ikhlas dan selalu berada di tengah-tengah masyarakat sebagai sumber solusi,” tambahnya.
Terlepas dari apa yang telah dilakukan untuk masyarakat selama ini, Pangdam pun mengimbau, agar para Babinsa di jajaran Kodam V/Brawijaya selalu melaksanakan senyum teritorial atau yang lebih dikenal dengan istilah 3S yakni senyum, sapa dan salam.
Dengan sikap 3S itu, dirinya berharap, para Babinsa dalam menjalankan tugasnya akan semakin mendapatkan simpati dari masyarakat dan hubungan mereka dengan masyarakat akan semakin harmonis.
Lebih lanjut dalam arahannya, Pangdam juga mengingatkan tentang bahaya radikalisme saat ini yang perlu untuk diwaspadai. “Bahaya radikalisme masih ada di mana-mana. seperti halnya kemarin di wilayah kita, ada penangkapan Jamaah Islamiyah 2 orang di Malang,” bebernya.
“Perlu diketahui, bahwa Jamaah Islamiyah adalah sempalan dari jamaah Ansyarud Daulah, Suriah. Radikal sendiri ada yang namanya takfiri, menganggap dirinya paling benar dan tidak boleh beda pendapat. Kalau beda pendapat dianggap musuh baginya.”
“Kemudian ada juga jihadis, mereka yang mengagung-agungkan ayat-ayat jihad seperti teroris untuk menyebarkan ideologi mereka dengan cara menakut-nakuti,” terangnya.
Oleh karena itu, Pangdam menekankan, agar para anggotanya dapat mewaspadai ancaman tersebut, agar tidak terpapar dan menyebar di lingkungan tempat tinggalnya, maupun di desa-desa binaannya. (Edi/Red)