Nasionaldetik.com , Bekasi – Organisasi kemasyarakatan lintas Agama, budaya dan kebhinekaan, Pejuang Nusantara
Indonesia Bersatu (PNIB) menggelar aksi kirab bendera merah putih di kota Bekasi pada hari
Minggu, 24 Agustus 2024. Bendera merah putih sepanjang 200 x 3 meter diarak oleh massa
PNIB bersama element masyarakat lain yang datang dan berpartisipasi dalam aksi Minggu pagi
tersebut.
Antusias masyarakat yang menyaksikan kirab bendera merah putih yang dimulai dari bundaran
Sumarecon menuju GOR Satria terlihat sangat apresiatif.
Dengan spontan mereka mengikuti
arak-arakan sambil ikut menyanyikan lagu Nasional dan Perjuangan bersama masa PNIB
berseragam kaos hitam. Suasana semakin meriah saat melewati fly over, terlihat bentangan
bendera merah putih seolah muncul dari terowongan besi jembatan.
Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho atau yang akrab dipanggil Gus Wal memberikan
pernyataannya kepada awak media seusai acara kirab.
Menurut Gus Wal acara kirab di Bekasi
ini dilaksanakan sebagai satu rangkaian acara untuk yang kesekian kalinya dilaksanakan PNIB di
bulan Agustus.
“Di bulan kemerdekaan ini selalu kita selenggarakan aksi kirab merah putih sebagai wujud rasa
cinta tanah air dan bangsa ini. Isu-isu perpecahan bangsa, perbedaan dan kebencian yang masih
sering terjadi kami harapkan bisa menyatu kembali dalam momentum kirab ini.
Mengingatkan
kembali bahwa bendera kita masih sama, lagu kebangsaan kita masih Indonesia Raya dan
negara kita masih NKRI yang tetap kokoh bertahan menghadapi berbagai gempuran ideologi
asing. Kalau bukan kita yang menjaga negara ini mau siapa lagi.
Tidak mungkin yang menjaga
mereka para imigran yang datang tiba-tiba, orang-orang impor yang mengaku Nasionalis
namun sebenarnya Imperialis” jelas Gus Wal.
Gus Wal juga menghimbau aksi kirab merah putih ini sebagai bentuk kesadaran Nasional demi
menghormati sejarah perjuangan para pendiri bangsa di masa perjuangan.
“Melalui Kirab Merah Putih di Bekasi ini, PNIB mengajak Kepada seluruh komponen masyarakat
kota Bekasi, Jawa Barat dan Indonesia untuk sadar sejarah bahwasanya kemerdekaan adalah
perjuangan para pendiri bangsa baik kaum tua dan kaum pemuda, juga merupakan perjuangan
para kyai, santri, pejuang dan pahlawan, bukan perjuangan apalagi pemberian imigran dariYaman, hal ini wajib kita terus sosialisasikan untuk meluruskan sejarah yang dibelokkan dan
diklaim oleh para imigran Yaman dan Timteng lainya” kata Gus Wal
Selain aksi membumikan merah putih melalui kirab, PNIB juga mengusung thema kawal
konstitusi yang beberapa hari ini sedang ramai diperbincangkan secara luas. Menurut Gus Wal,
Indonesia adalah negara Hukum, jika hukum itu rusak maka rusak pula negara ini.
“Kawal konstitusi bagi PNIB tidak sebatas pada satu pasal atau satu undang-undang saja. UU
Pilkada yang wajib kita kawal dan jaga adalah yang konstitusional bukan hasil pembegalan
konstitusi yang dibuat untuk kepentingan kelompok atau oligarki tertentu. Indonesia
menjadikan hukum sebagai panglima tertinggi yang mengatur kehidupan masyarakat. Jika
hukum dipermainkan maka aturan yang seharusnya ditaati justru akan menimbulkan
kebingungan. Kepastian hukum itu sesuatu yang sakral, jika konstitusi itu dirusak maka tinggal
menunggu waktu negara ini ikut rusak. Dalam situasi tidak menentu tersebut pihak asing yang
sudah lama mengincar Indonesia akan masuk dan leluasa menguasai kita” imbuh Gus Wal.
PNIB selama ini dikenal sebagai ormas yang aktif menyuarakan penolakan pada paham Wahabi,
khilafah, intoleransi dan radikalisme terorisme. Dengan kekuatan jaringan gotong royong di
beberapa kota yang dimiliki Gus Wal, PNIB menjadi ormas yang independen, bersih dari campur
tangan pihak yang punya kepentingan tertentu.
“PNIB tetap ada karena kebersamaan dan kemajemukan yang selama ini masih terjaga. Prinsip
gotong royong dalam setiap kegiatan PNIB sudah tertanam di hati anggota kami.
Saya selalu
menekankan kepada kawan kawan untuk tidak mencari kehidupan di organisasi, tetapi
hidupkanlah organisasi semampunya, seikhlasnya. Termasuk acara kirab ini bisa terselenggara
di beberapa kota karena kita masih memiliki semangat yang sama.
Insya Allah PNIB masih
istiqomah menjaga NKRI, sumbangsih dan ibadah kami kepada bangsa dan negara dimana kami
lahir dan dibesarkan. Terima kasih atas apresiasi dan dukungan masyarakat atas kesuksesan
acara kirab di kota Bekasi kali ini.
Kami akan hadir di kota lain dengan semangat yang sama
yaitu : membumikan Pancasila dan merah putih, merangkul kebhinekaan dan yang pasti lawan
Wahabi, Khilafah, intoleransi, radikalisme dan terorisme tanpa kompromi” tutup Gus Wal yang
disambut pekik merdeka dari peserta kirab lain.
Penulis : Adi Tim PNIB
PIMRED: Edi uban