Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, PNIB: Dasar Negara Kita Masih Tetap, Bukan Wahabi dan Khilafah Sumber Intoleransi Radikalisme Separatisme Terorisme

Avatar

- Redaksi

Selasa, 1 Oktober 2024 - 06:42 WIB

4095 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Nasionaldetik.com , Jakarta – Peringatan hari kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober menjadi bukti bahwa dasar negara kita masih Pancasila. Berawal dari kegagalan upaya kudeta 30 September 1965 oleh PKI yang ingin mengganti ideologi bangsa, membuktikan persatuan dan kesatuan dalam 5 sila masih dipercaya menjadi penjaga bangsa dan negara dari penjajahan ideologi baru. Selasa (01/10/24)

Ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melalui Ketua Umumnya, Gus Wal menyampaikan pandangannya terkait kesaktian Pancasila di era sekarang. Menurut Gus Wal paham Wahabi dan Khilafah menjadi ancaman terbaru pada Pancasila yang harus diwaspadai sebagai penjajahan ideologi.

“Kesaktian Pancasila terus mendapat ujian, selepas dari peristiwa PKI. Kini kelompok Wahabi dan khilafah sedang mengancam kedaulatan negara dengan paham anti Pancasila. Inilah tantangan terbesar dan terberat bangsa ini ke depan karena kelompok itu masih ada di sekitar kita dan aktif memecah belah bangsa” ungkap Gus Wal kepada awak media.

Paham kelompok anti Pancasila menggunakan pola provokasi menyebar kebencian dalam rangka memecah belah persatuan bangsa. Gus Wal dan PNIB dengan tegas menyatakan bahwa konsistensi adalah modal awal melawan kelompok yang berkedok Agama dalam menjalankan aksinya.

“Mereka menggunakan doktrin agama sebagai modus mengganti Pancasila yang dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama. Konsistensi kita menolak paham mereka tanpa syarat adalah dalam upaya memutus mata rantai jaringan penyebaran ideologi mereka. Doktrin sesat mereka masuk di celah lemahnya pemahaman nasionalisme kabangsaan kita. Karena seseorang yang kurang mencintai bangsa dan negaranya akan cenderung lebih menghormati bangsa import dan budaya import” imbuh Gus Wal.

Peringatan Kesaktian Pancasila tahun ini di tengah maraknya aksi intoleransi di berbagai daerah, menjadi catatan tersendiri bagi Gus Wal dan PNIB. Aksi menyebar kebencian antar umat beragama yang silih berganti menjadi pertanda mereka sedang aktif bergerak.

Baca Juga :  Sejumlah Pejabat Di Pesisir Barat Diduga Langgar Netralitas ASN, Sarhani S.H: Demokrasi Yang Buruk

“Kelompok pelarang tempat ibadah dan penolakan kyai Nusantara berceramah adalah bentuk perlawanan anti Pancasila dan kebhinekaan. Kewaspadaan kita tidak boleh kendor seharipun, sebagaimana mereka juga beraksi tiap detik secara masive. Pancasila sudah final sejak proklamasi, mengganti Pancasila berarti meniadakan NKRI dan menjadikannya seperti Suriah dan Afghanistan yang lebih sibuk perang saudara daripada membangun kemajuan bangsanya” tegas Gus Wal.

Momentum Hari Kesaktian Pancasila bersama sama menggelorakan semangat melestarikan membumikan kembali Pancasila, jaga bangsa bela negara merawat tradisi budaya Nusantara dari ancaman bahaya laten hti pki fpi yang menggeliat bangkit kembali dan saatnya rakyat Indonesia bersatu padu mengobarkan semangat api pancasila melawan wahabi khilafah yang merupakan ancaman dan sumber malapetaka Intoleransi Radikalisme Separatisme Terorisme, Tutup Gus Wal

Penulis : Tim PNIB

Pimred : Edi uban

Berita Terkait

Alex, Warga Semarang yang Memperjuangkan Anaknya di Penjara Gara-Gara Membela Negara, Berujung Pingsan Saat Demo
Relawan Mpati Membagikan Kaos Kepada Masyarakat Jakarta Barat
Wilayah Hukum Polres Jakarta Timur Jadi Lahan Basah Peredaran Obat Keras, APH Tutup Mata..!!
Paparkan Inovasi Monalisa, Bapas Jakarta Barat Ikuti Desk Evaluasi TPM Pembangunan ZI
Sidang TPP: Mengevaluasi Program Rehabilitasi untuk Reintegrasi Warga Binaan Lapas Perempuan Bandung
Fahri Lubis Ucapkan Selamat atas Pelantikan Sultan Bachtiar Najamudin sebagai Ketua DPD RI 2024-2029
Kunjungan Presidium FPII Didampingi Dewas DPI Ke Rutan Kelas I Jakarta Pusat
Soroti Dinamika di Pilgub Babel, Yakub Ismail Beri Pandangan Khusus ke Paslon Erzaldi-Yuri

Berita Terkait

Minggu, 6 Oktober 2024 - 06:34 WIB

Alex, Warga Semarang yang Memperjuangkan Anaknya di Penjara Gara-Gara Membela Negara, Berujung Pingsan Saat Demo

Jumat, 4 Oktober 2024 - 09:16 WIB

Wilayah Hukum Polres Jakarta Timur Jadi Lahan Basah Peredaran Obat Keras, APH Tutup Mata..!!

Jumat, 4 Oktober 2024 - 07:07 WIB

Paparkan Inovasi Monalisa, Bapas Jakarta Barat Ikuti Desk Evaluasi TPM Pembangunan ZI

Kamis, 3 Oktober 2024 - 16:42 WIB

Sidang TPP: Mengevaluasi Program Rehabilitasi untuk Reintegrasi Warga Binaan Lapas Perempuan Bandung

Rabu, 2 Oktober 2024 - 22:24 WIB

Fahri Lubis Ucapkan Selamat atas Pelantikan Sultan Bachtiar Najamudin sebagai Ketua DPD RI 2024-2029

Rabu, 2 Oktober 2024 - 17:11 WIB

Kunjungan Presidium FPII Didampingi Dewas DPI Ke Rutan Kelas I Jakarta Pusat

Rabu, 2 Oktober 2024 - 06:40 WIB

Soroti Dinamika di Pilgub Babel, Yakub Ismail Beri Pandangan Khusus ke Paslon Erzaldi-Yuri

Selasa, 1 Oktober 2024 - 06:42 WIB

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, PNIB: Dasar Negara Kita Masih Tetap, Bukan Wahabi dan Khilafah Sumber Intoleransi Radikalisme Separatisme Terorisme

Berita Terbaru