Apel Akbar Pasukan Berani Mati Bela Jokowi, PNIB : Jaga Persatuan Dari Provokasi Kelompok Kadrun Pemecah Belah Bangsa Pemuja Individu

Avatar

- Redaksi

Rabu, 18 September 2024 - 10:51 WIB

40192 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasionaldetik.com , Jombang – Publik ramai-ramai mengecam kehadiran Pasukan Berani Mati Pembela Jokowi yang berencana mengadakan apel akbar di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, pada Minggu mendatang (22/9). Acara yang rencananya akan dihadiri oleh sekitar 20.000 pasukan loyalis pendukung Presiden Jokowi tersebut berpotensi menciptakan konflik horizontal.

“Kolompok pasukan berani mati ini ibarat pahlawan kesiangan yang kurang kerjaan dan berpotensi melahirkan masalah baru. Merasa berani mati untuk membela sosok menandakan ketidakpercayaan kepada kemampuan TNI dan Polri menjaga stabilitas bangsa. Seharusnya para relawan itu berani mati-matian membela NKRI bukan Jokowi yang pada akan berakhir masa jabatannya 20 Oktober” kata Gus Wal selaku Ketua Umum organisasi masa lintas agama budaya dan kebhinekaan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) menanggapi polemik yang terjadi.

Menurut Gus Wal, relawan Pasukan berani mati tersebut sudah disusupi agenda pemecah belah bangsa dari kelompok khilafah dan Wahabi yang selama ini gencar melakukan politik adu domba dan sangat identik dengan kelompok Pro Intoleransi, Khilafah Wahabi yang melahirkan Radikalisme Separatisme Terorisme.

“Provokasi yang dibawa oleh Pasukan Berani Mati terlihat seperti skenario politik untuk menciptakan ketegangan dan mengadu domba masyarakat. Ini pola kelompok kadrun Wahabi khilafah yang kali ini menyusup mengatas namakan Jihad untuk bela Jokowi. Mereka membenturkan antara pemuja dan pembenci untuk saling serang. PNIB meyakini gerakan ini harus diwaspadai dan ditindak tegas aparat penegak hukum dari Polri, TNI, BIN dan lainya” lanjut Gus Wal.

Kepemimpinan Presiden Jokowi akan digantikan oleh Pak Prabowo selaku Presiden Republik Indonesia Terpilih yang rencananya akan dilantik oleh MPR DPR pada 20 Oktober mendatang. Gus Wal menduga ada upaya menggagalkan acara pelantikan tersebut dengan menciptakan chaos.

Baca Juga :  Satgas Yonzipur 5/ABW Bersama Petani, Wujudkan Ketahanan Pangan Produktif

“Ribuan pasukan bayaran pada apel akbar nanti yang diduga memakai nama embel embel pasukan berani mati jokowi menjadi ancaman keamanan jika kemudian mereka bertindak arogan, intoleransi dan menjurus radikal. Jika terjadi situasi chaos yang meluas maka otomastis negara bisa dinyatakan dalam keadaan darurat dan pelantikan Pak Prabowo selaku Presiden Republik Indonesia Terpilih yang baru bisa ditunda. PNIB menghimbau kepada semua pihak untuk jaga persatuan, tidak terprovokasi kelompok kadrun sarapatigenah pemecah belah bangsa pemuja kultus individu. Jangan mau bangsa ini dipecah belah hingga berujung perang saudara seperti di Suriah, Sudan, Bangladesh dan Afghanistan. Jaga NKRI, tanpa syarat, Pasukan Berani Mati itu sepantasnya ditujukan untuk rakyat, bangsa dan negara Indonesia, bukan berani mati untuk memuja individu yang sifatnya personal” pungkas Gus Wal.

Penulis : Tim PNIB

Pimred : Edi uban

Berita Terkait

Silaturahmi dengan Ulama, Wujudkan Pilkada Batang Aman Kondusif
Kapolres Kendal dan Dandim 0715 Kendal Perkuat Sinergi pada Peringatan HUT TNI Ke-79
Danrem 071/Wijayakusuma Pimpin Upacara Puncak HUT ke-79 TNI tahun 2024.
Usai upacara, Kodim Sragen di serbu Polres
Usai Gelar Upacara HUT Ke 79 TNI Kodim Sukoharjo, Dapat Kejutan Dan Ucapan Selamat
Dandim 0806/Trenggalek Pererat Silaturahmi Lewat Bantuan Al-Qur’an di Masjid Baitul Mansyurin
Kapolsek Ligung AKP Asep Saepudin, pimpin pengamanan kampanye cabub Eman Suherman.
Caswi pemulung lansia,mendapatkan bantuan dari polsek Panyingkiran.

Berita Terkait

Minggu, 6 Oktober 2024 - 06:34 WIB

Alex, Warga Semarang yang Memperjuangkan Anaknya di Penjara Gara-Gara Membela Negara, Berujung Pingsan Saat Demo

Jumat, 4 Oktober 2024 - 09:16 WIB

Wilayah Hukum Polres Jakarta Timur Jadi Lahan Basah Peredaran Obat Keras, APH Tutup Mata..!!

Jumat, 4 Oktober 2024 - 07:07 WIB

Paparkan Inovasi Monalisa, Bapas Jakarta Barat Ikuti Desk Evaluasi TPM Pembangunan ZI

Kamis, 3 Oktober 2024 - 16:42 WIB

Sidang TPP: Mengevaluasi Program Rehabilitasi untuk Reintegrasi Warga Binaan Lapas Perempuan Bandung

Rabu, 2 Oktober 2024 - 22:24 WIB

Fahri Lubis Ucapkan Selamat atas Pelantikan Sultan Bachtiar Najamudin sebagai Ketua DPD RI 2024-2029

Rabu, 2 Oktober 2024 - 17:11 WIB

Kunjungan Presidium FPII Didampingi Dewas DPI Ke Rutan Kelas I Jakarta Pusat

Rabu, 2 Oktober 2024 - 06:40 WIB

Soroti Dinamika di Pilgub Babel, Yakub Ismail Beri Pandangan Khusus ke Paslon Erzaldi-Yuri

Selasa, 1 Oktober 2024 - 06:42 WIB

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, PNIB: Dasar Negara Kita Masih Tetap, Bukan Wahabi dan Khilafah Sumber Intoleransi Radikalisme Separatisme Terorisme

Berita Terbaru