MEDAN
Seorang ibu rumah tangga berinisial RS, mengaku menjadi korban penipuan sebesar Rp 25 juta yang diduga dilakukan oleh pemilik bimbingan belajar (bimbel) yang menjanjikan anaknya Ysy dapat lolos seleksi calon siswa taruna sebuah lembaga dengan hasil nilai psikologi yang tinggi.
Ibu RS kepada awak media mengungkapkan, kejadian ini bermula pada bulan April 2024, ketika putranya Ysy mendaftar sebagai calon siswa taruna akademi.
Ibu RS diarahkan oleh seorang wanita lansia kenalannya di Dairi agar mendaftarkan putranya Ysy di bimbel yang dikelola oleh anaknya Dg di Tembung.
Setelah menghubungi nomor telepon Dg yang diberikan oleh lansia tersebut, ibu RS segera mendaftarkan anaknya di bimbel dimaksud.
Karena waktu yang singkat, ibu RS juga memenuhi persyaratan biaya yang diminta oleh Dg yaitu biaya bimbel sebesar Rp 5 juta selama lebih dari satu bulan, serta biaya inap, transportasi, dan makan sebesar Rp 1,5 juta, terhitung dari 24 April hingga 5 Juni 2024.
Selain biaya bimbel, Dg juga menawarkan kepada ibu RS untuk mendongkrak nilai psikologi Ysy di atas 7. Untuk mencapai hal tersebut, Dg mengklaim akan “bermain di server” dan meminta ibu RS menyiapkan dana sebesar Rp 150 juta.
Sebagai dana awal, Gg meminta kepa Ibu RS agar menyerahkan Rp 100 juta terlebih dahulu, dan sisanya Rp 50 juta lagi nanti saja diberikan saat nilai psikologi Ysy dipastikan di atas 7.
” Saat itu Dg meyakinkan saya jika nilai tersebut tidak terealisasi, maka Rp 100 juta uang kami akan dikembalikan tanpa potongan,”ungkap Ibu RS.
Setelah mengikuti ujian psikologi secara Computer Assisted Test (CAT), nilai Ysy keluar hanya sebesar 63. Merasa tidak sesuai dengan perjanjian, ibu RS mengajukan komplain kepada Dg.
Dalam pengakuannya, Dg menyatakan bahwa nilai psikologi Ysy tidak diurusnya dan dia berjanji akan mengembalikan uang Rp 100 juta tanpa potongan.
Namun, janji tersebut tidak ditepati sepenuhnya. Dg hanya mengembalikan Rp 75 juta dan mengklaim bahwa Rp 25 juta masih berada di pihak server.
“Dg menyatakan bahwa ia telah menyetor uang Rp 100 juta kepada pihak server. Karena nilai tidak sesuai perjanjian, uang dikembalikan Rp 75 juta, dan menurut pengakuannya, Rp 25 juta masih di pihak server,” kata ibu RS.
Merasa ditipu, ibu RS terus menuntut pengembalian sisa Rp 25 juta tersebut. “Uang dikembalikan hanya Rp 75 juta, jadi wajarlah kami komplain. Artinya, yang Rp 25 juta lagi mana?” ujar ibu RS..
Namun, hingga saat ini, uang tersebut belum juga dikembalikan dan nomor HP ibu RS pun diblokir oleh Dg.
Ketika dikornfirmasikan wartawan via WA pada 11 Juni 2024 lalu, Dg mengatakan ” Bapak mau minta penjelasan dari saya atau mau mencoba menekan saya.”
“Saya jelaskan ke Bapak bahwa saya menerima uang dari orang tua Ysy Rp 100jt untuk mendidik anaknya supaya dapat memenuhi persyaratan menjadi calon siswa taruna namun selama 2 bulan saya didik dan latih ketika ikut seleksi dia gagal, ” katanya.
Dg juga menambahkan bahwa biaya yang habis selama 2 bulan untuk belajar dan biaya pelatihan,tempat tinggal transportasi,makan habis Rp 25 juta. Tentu uang yg diberikan saya pulangkan 75 jt.
Begitu juga, Selasa (25/06$) saat rekaman suara ibu RS yang diteruskan wartawan kepada Dg yang menyebut bahwa Dg pernah mengucapkan adiknya yang di Bandung bisa mengurus server di IPDN, Dg meminta langsung saja kalau Ibu RS mau lapor atau mau buat berita.
“Kami pun biar tau ambil sikap atas berita dan laporan yabg kamu buat. Semua ada prosedur nya. Saya .tunggu laporan dan berita mu, biar bisa di tindak lanjuti,
Kurasa otak mu yang gak ada, agar taring sama anggar server anggar uang, belajar lagi suruh anak mu supaya bisa lebih baik nilai psikologi nya,” ujar Dg dalam pesan WA nya.
Hingga berita ini ditayangkan, Senin (01/07/2024), Dg belum juga mengembalikan uang Ro 25 juta yang dituntut ibu RS.
Terkait hal itu, ibu RS mengharapkan Kapolda Sumut untuk segera menangkap Dmpg yang telah menipu dengan kedok bisa mengurus nilai psikologi.
“Saya berharap Kapolda Sumut dapat segera menangkap pelaku penipuan ini agar tidak ada lagi korban yang tertipu,” harap ibu RS.(bersambung).(red)
Poto : istimewa