Penjabat Kepala Daerah Maju Pilkada, Haramkah ?

Nasional Detik.com

- Redaksi

Kamis, 16 Mei 2024 - 09:21 WIB

4082 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Nasionaldetik.com – Komitmen dan kebijakan Menteri Dalam Negeri mewakili pemerintah sangat penting dan menentukan kualitas demokrasi sekaligus maju mundurnya Pembangunan di seluruh daerah di Indonesia.

Salah satunya diperlukan ketegasan dan konsistensi, agar para Calon Penjabat Kepala Daerah dan yang sedang memegang posisi sebagai Penjabat Kepala Daerah baik Gubernur, Bupati atau Walikota, sejak awal sudah berkomitmen untuk tidak maju dalam konstestasi Pilkada.

Sebagai penggiat dan pengamat Kebijakan Publik, Munawar Fuad, akademisi President University menyatakan, pertimbangannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertama, tugas pokok dan fungsi sebagai Penjabat Kepala Daerah tidak akan fokus dan hasilnya pasti tidak maksimal, karena lebih banyak dicampuri oleh kepentingan pribadi dan kelompok pendukungnya.

Kecenderungan akan gagal target dan capaian goal utamanya. Yang rugi Masyarakat, dan capaian kemajuan akan penuh konflik kepentingan. Program dan peran jabatan sebagai Penjabat hanya akan dibanjiri dengan pencitraan dan tebar pesona, abai dengan target dan substansi pelayanan tulus kepada rakyat.

Kedua, menimbulkan konflik dan lemahnya koordinasi dan konsolidasi pemerintahan di lingkungan birokrasi yang dengan sendirinya akan terjadi polarisasi dan konflik di internal, berdampak pada potensi pemanfaatan proyek dan keuangan daerah untuk dimanfaatkan atau ditunggangi oleh kepentingan terpusat dari Penjabat Kepala Daerah.

Ketiga, memicu polarisasi dan pembelahan di tengah masyarakat dan kelompok masyarakat, termasuk benturan dengan benturan dengan dan antar partai politik.

Baca Juga :  Polsek Tulakan,Bripka Andik Diberi Amanah Sebagai Bhabinkamtibmas Desa Jatigunung dan Desa Wonoanti

Penjabat Kepala Daerah mestinya menjadi pemersatu, pelayan dan pengayom bagi semua, malah akan menjadi sumber pemecah belah, disharmoni sosial dan konflik terbuka. Kondisi tersebut sangat berbahaya bagi munculnya disintegrasi sosial dan politik.

Keempat, potensi dan praktek terbuka atau terselubung dalam penyimpangan dan korupsi keuangan negara yang akan dimanfaatkan bagi kepentingan Penjabat Kepala Daerah mengingat mahalnya biaya politik pemilihan langsung.

Sumber daya keuangan daerah yang mestinya dimanfaatkan seutuhnya dan tepat sasaran akhirnya akan ditunggangi oleh kepentingan dan ambisi personal Penjabat tersebut.

Kelima, merusak tatanan demokrasi dan system pengkaderan partai maupun kesempatan bagi representasi public melalui Calon Independen. Secara system dan struktur pemerintahan, sebagai Penjabat Kepala Daerah apapun sangat menguasai sumber daya pemerintahan dan keuangan, terutama akses dan ekosistem lingkungannya.

Jika ada Penjabat Kepala Daerah berikutnya akan jadi preseden buruk, karena kesempatan pengabdian sebagai aparatur sipil negara, hanya dimanfaatkan buat lompatan ambisi dan kekuasaan dengan memanfaatkan jabatan yang pada dasarnya menjadi Tindakan abuse of power.

Kang Fuad, Alumni PPSA XXIII Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, juga menuturkan sangat mengapresiasi keputusan Menteri Dalam Negeri, Jenderal Tito Karnavian, untuk menegaskan komitmen dan Tindakan nyata, seorang Penjabat kepala daerah sejak awal harus independent, konsisten tidak punya interest politik dan ambisi pribadi, untuk memanfaatkan jabatan dan amanah yang diterimanya secara gratis.

“Kan tidak perlu ikut Pilkada, atas mandat Pemerintah pusat punya kesempatan sebagai Penjabat, tidak berkeringat dan tidak berdarah-darah sebagaimana di era demokrasi pemilihan langsung, untuk menjadi kepala daerah sangatlah tidak mudah, jalannya berliku, dan sangat mahal cost politic-nya. Masyarakat sebaiknya melaporkan aspirasi dan suaranya kepada Kementerian Dalam Negeri dan publik, atas perilaku dan Tindakan Penjabat Kepala Daerah yang terselubung atau terang-terangan memanfaatkan jabatannya untuk politik praktis terkhusus menyiapkan atau maju dalam kontestasi Pilkada ”, papar Kang Fuad yang pernah menjadi Calon Bupati Bekasi dalam Pilkada pertama 2007.

Baca Juga :  Dalam Rangka Peringatan HPN 2024 Eks Direktur Pendidikan Surabaya Post, Dikunjungi KJJT

Agar tidak kehilangan hak dan potensinya untuk menjadi kepala daerah, kebijakan untuk sejak awal menandatangani fakta integritas dan komitmen moral sangat penting.

Sejak awal Penjabat Kepala Daerah akan sukses dan mendapat dukungan semua pihak jika punya komitmen yang tulus, bersih dan mengabdi dan menyampaikan ke publik semata untuk melaksanakan tugas negara dan pengabdian.

Jika akan menjadi Calon Kepala Daerah, dipersilahkan pada periode setelah purna tugas atau mundur 5 bulan lebih dari posisi Penjabat Kepala Daerah sehingga menjadi adil dan demokratis bagi sistem pemilu.

“Jika berprestasi dan diingat oleh rakyat segala pengabdiannya, bisa jadi track record nya dilirik Partai Politik dan memiliki jejak rekam yang baik, bisa maju pada periode saat tidak menjabat”, ungkap Kang Fuad, yang kini berafiliasi di Partai Solidaritas Indonesia.

Penulis : ZIKRIA FIKRI, S.T

Editor : Fikri/Red

Sumber Berita : Munawar Fuad (IKAL PPSA LEMHANNAS RI)

Berita Terkait

Kapolres Kendal dan Dandim 0715 Kendal Perkuat Sinergi pada Peringatan HUT TNI Ke-79
KPU Kabupaten Tulungagung Gelar Media Gathering Sosialisasi Pilkada 2024
Danrem 071/Wijayakusuma Pimpin Upacara Puncak HUT ke-79 TNI tahun 2024.
Usai upacara, Kodim Sragen di serbu Polres
Polres Nganjuk Gelar Silaturahmi Kamtibmas di Kecamatan Wilangan, Cooling System Menjelang Pilkada Serentak 2024
Usai Gelar Upacara HUT Ke 79 TNI Kodim Sukoharjo, Dapat Kejutan Dan Ucapan Selamat
Dandim 0806/Trenggalek Pererat Silaturahmi Lewat Bantuan Al-Qur’an di Masjid Baitul Mansyurin
Kapolsek Ligung AKP Asep Saepudin, pimpin pengamanan kampanye cabub Eman Suherman.

Berita Terkait

Jumat, 4 Oktober 2024 - 11:19 WIB

PNIB : Usut Tuntas ASN Anti Pancasila & Kebhinekaan Memprovokasi Ajakan Perang, Jangan Lengah Atau Kita Akan Seperti Suriah

Kamis, 3 Oktober 2024 - 09:17 WIB

Pj Gubernur Jawa Timur Resmikan Kawasan Kuliner Halal Serta Jembatan Kalidawir Tulungagung

Kamis, 3 Oktober 2024 - 04:28 WIB

Giliran Briptu Fita Harumkan Nama Polres, Sabet Juara Tiga Lomba MC dalam Bahasa Inggris

Kamis, 3 Oktober 2024 - 04:23 WIB

Cek kesiapan Lomba Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024, Kapolres Nganjuk: Salut Dengan Kerukunan Antarperguruan Silat Binaan Tiga Pilar

Rabu, 2 Oktober 2024 - 04:15 WIB

Kecelakaan Lalu Lintas di Tulungagung, Pengendara Sepeda Motor Meninggal Dunia

Minggu, 29 September 2024 - 16:02 WIB

Maraknya Premanisme Yang Melibatkan Anak – Anak di Beberapa Daerah

Sabtu, 28 September 2024 - 16:34 WIB

FPI Reborn Menolak Ceramah Kyai Nusantara, PNIB : Provokasi Kelompok Intoleran Kembali Terjadi, Tolak Hti Pki Fpi Bangkit Lagi

Sabtu, 28 September 2024 - 16:21 WIB

Maryoto Birowo Resmi Kukuhkan Koordinator Desa dan Lingkungan di Kecamatan Sendang dan Kauman

Berita Terbaru