SIDOARJO, Nasionaldetik.com – Pondok Pesantren Darussalamah Krian menyelenggarakan Talkshow Jurnalistik dengan mengusung tema membudayakan iklim jurnalistik di pesantren pada minggu (25/6/2023).
Dalam takshow itu hadir News Editor Tribun Jatim, Januar Adi Sagita bersama pembina ekskul Umu Sholikha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para peserta yang hadir fokus mendengarkan pemaparan dari para narasumber, terlihat ada yang benar-benar menyimak sampai mencatat materi di buku.
Januar membagikan materi mengenai jurnalisme terkini dan pengalaman pribadi selama menjadi jurnalis. Ia membagikan berbagai materi dasar mengenai etika jurnalistik, teknik mencari berita, dan kode etik jurnalistik.
“Jika ada orang mengatakan hari ini hujan. Maka seorang wartawan akan keluar rumah, melihat sendiri. Tujuannya berita yang didapatkan harus sesuai dengan fakta,”ujar Januar.
Januar memaparkan, dalam menulis berita terdapat kriteria penilaian agar suatu peristiwa layak diberitakan.
“Setidaknya ada sepuluh nilai berita yang menjadi acuan agar layak ditampilkan yakni magnitude (pengaruh), signifikan, aktual, kedekatan,prominence (ketokohan), dampak, konflik, sisi kemanusiaan, dan unik,” tambah mantan wartawan Radar Surabaya itu.
Santri juga diberikan sesi tanya jawab kepada para narasumber, dengan rasa penasaran yang tinggi, santri banyak mengacungkan telunjuknya bertanya mengenai berbagai hal tentang jurnalistik.
Sementara itu dalam sambutannya, perwakilan yayasan Darussalamah, Agus Mohammad mengatakan bahwa santri harus memiliki ketrampilan menulis agar jangkauan dakwahnya makin meluas.
“Selain menguasai kitab kuning. Seorang santri harus paham konteks. Agar mampu menggunakan serta menyebarkan ilmunya secara tepat. Diantara bekalnya adalah jurnalistik,” ungkap Mohammad
Sebagai informasi, kegiatan talkshow tersebut dihadiri sekitar 100 peserta yang memenuhi aula pertemuan. Rencananya, Darussalamah akan rutin mengadakan acara semacam ini untuk meningkatkan wawasan santri.
Pada akhir acara, peserta diberikan post test untuk mengukur tingkat pemahaman terhadap materi jurnalistik. (Edi/Red)